16 Orang Masih Dipasung Keluarga

Jumat, 06 Juli 2018 – 21:22 WIB
Ilustrasi pasung

jpnn.com, GRESIK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik berupaya keras mengakhiri tindakan tidak manusiawi terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Jangan lagi mereka dipasung atau diasingkan. Selama Januari hingga Juni 2018, tercatat sudah 19 ODGJ dibebaskan dari pemasungan. Namun, masih ada 16 orang lagi.

BACA JUGA: Ibu Kandung Ikat Anak di Tempat Tidur

Kasus pasung memang masih terjadi di Kota Giri. Dinkes menargetkan, tahun ini juga Kota Santri harus bebas pasung. Tindakan tidak manusiawi itu melanggar hak asasi manusia (HAM).

"Selain itu, menghambat perkembangan kesehatan pasien," kata Kasi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Gresik Moh. Nukhan.

BACA JUGA: 58 Pasien Pasung Akhirnya Dilepas

Pada 2018 masih ada 35 penderita gangguan jiwa yang hidup dalam pemasungan.

Sudah 16 orang bebas. Sisanya, 19 ODGJ, ditargetkan lepas sampai Desember mendatang.

BACA JUGA: Empat Tahun Dipasung, Umi Jamilah Akhirnya Dilepas

Nukhan mengatakan, pembebasan pasien pasung dilakukan bertahap. Tentu dengan beberapa syarat.

"Yang jelas, dokter jiwa menerangkan kondisi pasien sudah stabil," ucapnya.

Pasien dilepaskan, diajak berbaur, kemudian diobati lagi, dilepas lagi, hingga kondisinya benar-benar stabil.

Bagaimana menanganinya? Nukhan mengingatkan, peran keluarga sangat penting. Perlu dilakukan perawatan di rumah.

"Perlakukan ODGJ seperti orang biasa. Jangan malah dikucilkan. Kalau bisa, perlahan diajak berbaur dengan dunia luar," jelasnya. Hasilnya akan maksimal.

Jika itu tidak dilakukan, kesehatan jiwa pasien semakin buruk. Apalagi sampai dipasung. Di­biarkan sendirian.

Pikiran ODGJ akan melayang ke mana-mana. Itu berbahaya. Ajaklah berbaur agar ODGJ merasakan manfaat bersama orang lain.

Nukhan berharap tidak ada kasus pasung baru lagi. Sebab, di Gresik, ada 824 penderita gangguan jiwa.

Kepala Dinkes Moh. Nurul Dholam mengatakan, sisa pasien pasung di Gresik akan dilepas tahun ini.

"Kondisi mereka sekarang masih tahap pengobatan. Tetapi, sudah baik. Tinggal menunggu stabil," ucapnya.

Lulusan Universitas Brawijaya itu mencontohkan, pasien yang sudah dilepas bisa beraktivitas seperti orang biasa.

Malah ada pasien yang mengambil obatnya sendiri ke puskesmas. "Ada juga yang bekerja di puskesmas," imbuhnya. (son/c7/roz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Pilu Jumiati, Dulu Berprestasi, Sekarang Dipasung


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler