jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 173.329 guru honorer dinyatakan lulus PPPK 2021 tahap I.
Namun di saat para guru honorer bersukacita, ada kelompok tenaga teknis administrasi yang hanya menjadi penonton.
BACA JUGA: Berita Terbaru BKN soal Jadwal Penetapan 173.329 NIP PPPK Guru Tahap I, Honorer K2 Harus Tahu
Mereka hanya bisa tersenyum sembari mengucapkan selamat kepada rekan sesama honorer, meskipun dalam hati menangis.
"Kami menangis. Sudah delapan tahun tenaga teknis administrasi tidak mendapatkan kebijakan khusus," kata Ketua Forum Honorer PTT K2 Kabupaten Banyuwangi Riyanto Agung Subekti kepada JPNN.com, Minggu (10/10).
BACA JUGA: PPPK 2022: Kabar Gembira dari Komisi II DPR untuk Guru Honorer & Tenaga Teknis Administrasi
Pria yang akrab disapa Itong itu mejelaskan sudah sewindu lamanya honorer honorer K2 berjuang mendapatkan regulasi menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Namun, ujar dia, perjuangan itu baru bisa dinikmati segelintir honorer K2 saja.
BACA JUGA: Bikin Terharu, Jenderal Andika Membantu Putri yang Menderita Kelainan Tulang
Sebagian sudah menjadi PNS dan PPPK.
Kini bahkan bertambah lagi honorer K2 yang menjadi PPPK.
Namun, kata Itong nasib tenaga teknis administrasi masih terkatung-katung bak digantung tanpa tali, hidup segan mati tak mau.
Dia bahkan mengibaratkan seperti permen karet, habis manis sepah dibuang.
"Apa hendak dikata pemerintah sepertinya belum terbuka mata hatinya, dan bahwa selama ini honorer K2 tenaga teknis administrasi dianggap membebani anggaran saja," tuturnya.
Itong mengungkapkan posisi tenaga teknis administrasi tidak bisa diremehkan begitu saja.
Apalagi di sekolah, kata dia, guru dan tenaga kependidikan itu tak ubahnya seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa terpisahkan.
Sayangnya, lanjut Itong, kinerja tenaga teknis administrasi ini tidak dipandang.
Menurutnya, kinerja tenaga teknis administrasi hanya dinilai biasa-biasa saja.
Yang membuat Itong galau, banyak rekannya mulai patah semangat.
Mereka merasa perjuangan mendapatkan status ASN hanya sia-sia.
Sebab, pemerintah hanya perhatian kepada guru honorer saja.
"Bagi saya, tidak ada perjuangan yang sia-sia. Setiap perjuangan yang dilandasi niat tulus, kesungguhan, dan kesabaran, berpeluang memperoleh hasil maksimal," ucapnya.
Dia optimistis hasil perjuangan honorer K2 tenaga teknis administrasi akan menjelma dalam beragam wujud.
Itong menyatakan mungkin tidak sesuai keinginan honorer K2 tetapi bisa jadi itu lebih baik dan yang terbaik. (esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad