jpnn.com - BABEL – Sedikitnya 18 negara bakal berpacu menjadi manusia paling jago di Triathlon Sungailiat Bangka Belitung 2016. Event yang dibungkus dengan konsep sport tourism ini bakal dilangsungkan 23 April 2016.
Hanya orang-orang super yang mampu melewati uji ketahanan fisik yang luar biasa di triathlon ini, yang sanggup bersaing di tiga cabang olahraga dirangkap jadi satu paket, renang, sepeda dan lari marathon.
BACA JUGA: PENGUMUMAN: Beras Premium Dijual Rp 7.500 Per Kg
“Salah catu cara mempromosikan Bangka Belitung adalah menggelar sport tourism berstandar dunia. Diikuti oleh atlet-atlet internasional. Triathlon ini bisa menjadi salah satu alat promosi Wonderful Indonesia yang efektif,” kata Menpar Arief Yahya, menyambut rencana Triathlon yang sudah terdaftar 480 atlet mancanegara itu.
Triatlon itu sebenarnya bukan olahraga ringan. Untuk menjadi juara, dia harus berlatih ekstra di semua medan. Yang dikompetisikan adalah kecepatan waktu, di mana peserta harus dapat membagi tenaga dalam setiap tahapnya.
BACA JUGA: Kapolres: Istri-istri Aktif Dalam Gerakan Ini
Mereka harus berenang mengarungi lautan, mengayuh sepeda membelah jalanan, hingga berlari yang memacu kecepatan menggapai batas finish untuk memperoleh gelar tercepat. “Di situlah sensasi dengan laut Babel yang indah, udara dan alam Babel yang keren,” ungkapnya.
Sejak 2013, Bangka Belitung memang tidak lagi hanya dikenal sebagai wilayah indah berpasir putih di selatan Sumatera. Begitu Triathlon Sungailiat itu digelar dan menjadi agenda tahunan, sport tourism di wilayah yang dulu menjadi penghasil timah itu kian menggeliat.
BACA JUGA: Menikmati Tiramisu Resep Original
“GMT (Gerhana Matahari Total) 9 Maret 2016 lalu di Babel sudah mencatat sejarah dunia, dengan destinasi waktu. Bagusnya, sebelum suhu pariwisata di sana menurun, sudah disambung dengan kegiatan internasional yang lain,” jelas Menpar Arief Yahya.
Wisatawan Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Malaysia, Singapura dan Kanada banyak yang singgah untuk berwisata ke Bangka Belitung. Umumnya, mereka berwisata ke Tanjung Kelayang, Pulau Lengkuas, Pantai Tanjung Tinggi, Pantai Tikus dan Pantai Parai Tenggiri. Spot yang menyimpan keindahan tempat wisata di Bangka Belitung.
Lokasi yang punya pesona wisata bahari yang menawan hati lantaran memiliki banyak pantai yang mengagumkan dengan karakteristik bebatuan granit yang khas. “Di 2016, kami ingatkan lagi tentang pesona wisata bahari Bangka Belitung dengan menggelar Triathlon Sungailiat.
“Sekarang sudah ada 480 orang peserta dari 18 negara yang mendaftar. Ada yang dari Indonesia, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Malaysia, Singapura, Kanada dan negara-negara lainnya,” terang Kepala Disbudpar Provinsi Babel, KA Tajuddin, Senin (28/3).
Gayung pun bersambut. Keinginan promosi tadi mendapat perhatian serius dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Hari ini, (28/3), Kemenpar mengundang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bangka Belitung, Ketua Komisi 2 DPRD Bangka Belitung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka serta ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bangka. Tujuannya, melaksanakan rapat koordinasi dukungan penyelenggaraan Triathlon Sungailiat 2016.
"Di rapat koordinasi ini, Kementerian Pariwisata akan mendengarkan secara tehnis penjelasan tentang penyelenggaraan Triathlon Sungailiat 2016. Kami akan membantu promosi evennya baik di dalam maupun luar negeri. Tugas mempromosikan event itu adalah Kemenpar, agar orang datang baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga memberi dampak yang signifikan," ungkap Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kemenpar Raseno Arya.
Rencananya, 19 April 2016, acara ini akan diumumkan secara resmi di Kemenpar kepada pers, sehingga semua hal terkait pelaksanaan sampai up date terakhir akan dilaporkan kepada public. Tujuannya, untuk mempromosikan Triathlon Sungailiat Babel 2016 di media.
Menpar menjelaskan, ada satu titik dari 10 Top Destinasi Prioritas yang berada di Babel, persisnya di Tanjung Kelayang, Belitung. Pemerintah sudah menetapkan kawasan itu sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata yang pertama di era Presiden Joko Widodo, dan keempat dalam 10 tahun terakhir, setelah Tanjung Lesung Banten, Mandalika Lombok dan Morotai Maltara.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh, Lahan Pertanian di Jatim Makin Minim
Redaktur : Tim Redaksi