jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 18 negara ikut memeriahkan World Education Expo Indonesia (WEEI) 2019. Pameran ini mendapat sambutan meriah dari kalangan pelajar, mahasiswa, hingga dosen dan akademisi.
Penyelenggaraan pameran pendidikan tinggi kali ini merupakan kolaborasi antara Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti (Ditjen SDID) dengan PT MSW Global.
BACA JUGA: DPD RI Dorong Indonesia - Slovakia Perkuat Kerja Sama Bidang Pendidikan
Sebanyak 54 institusi pendidikan tinggi dari 18 negara, termasuk perguruan tinggi terbaik dalam negeri bergabung untuk memberikan informasi mengenai studi dan beasiswa yang tersedia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Profesor John Hendri dalam pembukaan pameran mengatakan, ajang ini harus dimanfaatkan bagi para pengunjung untuk mendapatkan informasi studi lanjut, terutama bagi dosen yang akan melanjutkan studi jenjang Doktor.
BACA JUGA: Pendidikan Jadi Prioritas Utama Jokowi Jika Terpilih Lagi Â
"Kami sebagai pihak yang terlibat pada kegiatan hari ini merasa bangga karena pameran pendidikan tinggi seperti ini baru pertama kali dilaksanakan di Gedung Kemenristekdikti. Telah hadir di sini berbagai universitas terbaik dalam maupun luar negeri. Kami, Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti juga memiliki program beasiswa untuk meningkatkan kualifikasi dosen dan calon dosen," ucap Prof John, Sabtu (9/3).
BACA JUGA: Lulusan PMDSU Bakal Langsung Diangkat jadi CPNS
BACA JUGA: HNW: Indonesia Dipercaya Bangsa Lain Untuk Mengelola Pendidikan
Dia menjelaskan mengenai komitmen Kemenristekdikti untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan berdaya saing tinggi. Melalui berbagai skema beasiswa, tahun ini setidaknya Kemenristekdikti mengalokasikan kuota lebih dari 1.000 beasiswa bagi para dosen melalui skema Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN) dan 100 kuota Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPPLN).
Sedangkan bagi calon dosen dan para fresh graduate, tersedia 150 kuota beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU).
Prof John juga mengucapkan apresiasinya kepada salah satu ilmuwan diaspora Indonesia, Bagus Muljadi yang kini berkarir di University of Nottingham, Inggris. Menurutnya, para ilmuwan diaspora memiliki peran penting untuk membangun Indonesia di mana pun mereka berada.
Tak hanya itu, Kemenristekdikti pun telah menjalin kerja sama bersama University of Nottingham dalam program Indonesian Doctoral Training Partnership (IDTP) dengan Bagus Muljadi sebagai direktur. Prinsip utama IDTP ialah menumbuhkan generasi baru pemimpin akademis dan cendekiawan dalam mengatasi tantangan dunia.
BACA JUGA: Antisipasi Koneksi Internet Padat, Soal UTBK Harus Diunduh Panitia
Individu-individu ini akan dilengkapi dengan keterampilan dan pengalaman untuk memimpin penelitian dan pengajaran dalam bidang keahlian mereka.
Adapun 18 negara yang ikut dalam WEEI 2019 adalah Indonesia, Amerika, China, India, Inggris, Irlandia, Italia, Jepang, Jerman, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Spanyol, Swiss, Thailand, Uni Emirat Arab, Australa, dan Belanda. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaltim Methanol Industri Alokasikan 24 Persen Dana CSR untuk Pendidikan
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad