jpnn.com, BONTANG - PT Kaltim Methanol Industri terus mewujudkan community development atau pemberdayaan masyarakat melalui alokasi dana corporate social responsibility (CSR).
Terbaru, mereka menyasar bidang pendidikan dengan cara menyelenggarakan bimbingan belajar secara gratis selama tiga tahun.
BACA JUGA: BBM Satu Harga Berdampak Positif Terhadap Pendidikan
Kaltim Methanol Industri juga mengadakan pelatihan bagi para guru dengan menggelar workshop di wilayah Bontang, Kalimantan timur.
CSR & PR Section Manager dari PT Kaltim Methanol Industri Budi Yuwono mengatakan, partisipatory training basic atau pelatihan partisipatif tingkat dasar community development for CSR angkatan ke-68 oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) sangat bermanfaat.
BACA JUGA: Pelajari Keberhasilan CD Adaro Indonesia, ITM Gelar Comparative Study
“Terutama dalam mengarahkan perusahaan agar lebih tepat guna dalam menyalurkan dana CSR-nya bagi pemberdayaan masyarakat yang berada di sekitar lokasi perusahaan,” kata Budi, Jumat (15/2).
Budi menambahkan, pada tahun ini pihaknya tetap fokus untuk menyalurkan sebesar 24 persen alokasi dana CSR dari perusahaannya bagi bidang pendidikan.
BACA JUGA: Rekrut Guru dan Dosen Lewat PPPK, Gerindra: Jokowi Anggap Remeh Pendidikan
Hal itu karena minimnya kompetensi guru dalam mengajar berimbas kepada rendahnya kualitas dalam mengajar terhadap para murid.
“PT Kaltim Methanol Industri akan memberikan reward berupa pergi ke Tanah Suci untuk umrah bagi guru berprestasi demi kemajuan dunia pendidikan di Kota Bontang khususnya dan Kalimantan Timur pada umumnya,” kata Budi.
CDO dari PT Kaltim Methanol Industri Rahmat Hariyono mengatakan, pihaknya juga akan menggelar program Kampung Inggris pada 2019.
Program itu bertujuan agar masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi perusahaan dapat menulis secara lancar maupun berkomunikasi dengan fasih dalam bahasa Inggris yang merupakan bahasa pergaulan internasional.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, PT Kaltim Methanol Industri akan menggandeng tenaga pengajar lokal yang tergabung dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) bahasa Inggris,” kata Rahmat.
Untuk semakin membudayakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari, lanjut Rahmat, PT Kaltim Methanol Industri juga akan membentuk komunitas ekowisata dengan melibatkan pokja sadar wisata (pokdarwis).
“Ke depannya jika ada tamu perusahaan dari luar negeri, diharapkan sekitar 30 hingga 50 pemuda yang telah dilatih berbahasa Inggris sudah tidak canggung dalam berkomunikasi dan memperkenalkan potenai wisata daerahnya,” kata Rahmat.
Rahmat berharap Corporate Forum for Community Development (CFCD) terus menggelar materi pelatihan basic training CSR agar perusahaan benar-benar dibimbing dan lebih tepat guna dalam mengalokasikan dana CSR.
Menurut dia, hal itu berguna untuk memberdayakan masyarakat di sekitar PT Kaltim Methanol Indutsri dalam bidang lain.
Misalnya, pembuatan rumah sayur, tanaman obat maupun budi daya jahe. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Top! Angka Putus Sekolah di Daerah Ini Turun Drastis
Redaktur & Reporter : Ragil