jpnn.com, JAKARTA - Setelah melalui proses panjang, Indonesia akhirnya bisa berbangga karena ISO, organisasi pengembang standar terbesar dunia menetapkan dan mempublikasikan standar internasional ISO 14080 Greenhouse Gas (GHS) atau rumah kaca. Indonesia merupakan anggota akhir dalam organisasi tersebut yang diwakili Badan Standardisasi Nasional (BSN).
"Kurang lebih 3,5 tahun Indonesia berjuang agar standar rumah kaca ini jadi standar internasional. Apalagi efek emisi gas rumah kaca sudah menjadi persoalan dunia internasional," kata Kepala BSN Bambang Prasetya dalam konpers di Jakarta, Jumat (6/7).
BACA JUGA: KLHK Ajak Masyarakat Dukung Konservasi Alam Ekowisata
Dia menyebutkan, pengakuan ISO ini merupakan prestasi yang dicapai BSN dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Kepala Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi BSN Kristianto menambahkan, proposal pengembangan standar ISO 14080 dilatarbelakangi oleh target yang dicanangkan pemerintah Indonesia pada 2010, yaitu menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen di 2020. Atau sampai 41 persen apabila mendapatkan dukungan internasional.
BACA JUGA: KLHK Kembangkan Formula Pengukuran Kualitas Air Sungai
"Sejalan dengan disepakatinya Paris Agreement, target ini masuk dalam konteks nasional aksi perubahan iklim Indonesia yang tertuang dalam dokumen nasionally determined contribution (NDC)," ujarnya.
Standar ini, lanjutnya, dirancang sedemikian rupa sehingga mendukung secara langsung implementasi Paris Agreement untuk membatasi pemanasan global di bawah 2.0 derajat Celcius.
BACA JUGA: KBRI Tokyo Gelar Seminar Kebijakan Kehutanan Indonesia
Sedangkan manfaat yang didapat dari ISO 14080 ini adalah menyediakan framework umum bagi pemerintah pusat dan daerah untuk mengambil langkah tepat dalam melakukan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KLHK Luncurkan Tiga Peta Tematik Indonesia Tahun 2018
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad