Kejaksaan Agung Raih Rekor MURI Bersama 100 Ulama

Jumat, 20 Juli 2018 – 22:49 WIB
Zikir kebangsaan di lapangan Kejaksaan Agung RI. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Kejaksaan Agung RI bersama Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) menggelar zikir kebangsaan di lapangan Kejaksaan Agung RI, Jumat (20/7).

Zikir kebangsaan tersebut dihadiri 100 lebih para ulama dan habib dari berbagai daerah.

BACA JUGA: Jaksa Agung Pastikan Tak Ada Tempat Aman Untuk Koruptor

Termasuk sekitar 3000 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kejaksaan Agung.

Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW), KH Musthofa Aqil Siraj, dalam pidato sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Jaksa Agung RI M. Prasetyo yang sudah menggandeng MDHW menyelenggarakan zikir kebangsaan di kejaksaan.

BACA JUGA: Perangi Terorisme, BNPT Gandeng Kejaksaan

Menurutnya, zikir kebangsaan selain sebagai upaya rasa syukur dalam memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ke-58.

Juga sebagai momentum muhasabah terkait apa yang sudah dicapai dan belum dicapai kejaksaan selama ini. 

BACA JUGA: Prasetyo Tegaskan Jaksa Memang Butuh Senjata Melindungi Diri

"Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Jaksa Agung. Zikir ini juga sebagai momentum muhasabah terkait apa yang sudah dicapai dan belum dicapai Kejaksaan selama ini. Sekaligus untuk menyerukan Islam damai," kata Musthofa.

Sementara itu, Ketua Dewan Penasihat PB MDHW sekaligus Ketua MUI, Prof. Dr. (HC). KH. Ma'ruf Amin dalam nauidhoh hasanah mengatakan bahwa bangsa ini terdiri dari beragam agama dan suku serta golongan, sehingga potensi konflik dan perpecahan tentu sangat besar.

Kiai Ma'ruf berpandangan bahwa menjaga bangsa ini tidak hanya melalui ukhuwah Islamiah.

Namun, juga ukhuwah wathoniyah. Begitu juga dalam menjaga kerukunan bangsa ini, di samping usaha lahiriah, juga penting usaha-usaha batiniah seperti zikir dan istigasah.

"Zikir bermaksud mengetuk pintu langit. Ini bagian dari usaha batiniah dalam menjaga ketukunan bangsa," kata Prof. Dr. (HC). KH. Ma'ruf Amin.

Sementara itu, Sekjen PB MDHW Hery Haryanto Azumi mengatakan zikir kebangsaan di Kejaksaan merupakan bentuk soft power dalam upaya deradikalisasi dan kampanye Islam damai.

"Selain upaya mengetuk pintu langit dan musahabah, dzikir meripakan bentuk soft power dalam upaya deradikalisasi di lingkungan lembaga negara. Ini penting dan perlu direplikasi oleh lembaga-lembaga negara lainnya," katanya.

Sebagai informasi, acara ini juga akan mendapat Rekor MURI dalam kategori zikir yang dilaksanakan oleh ASN (Aparatur Sipil Negara) terbesar dan tersebar di seluruh Indonesia. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Bekuk Buron Tiga Tahun di Bandara Batam


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler