19,4 Juta Orang Menderita Diabetes, 73 Persen Belum Terdiagnosis

Kamis, 25 April 2024 – 23:10 WIB
Diskusi panel lanskap diabetes besutan Roche dan Diabetes Initiative Indonesiandi Jakarta, Kamis (25/4). Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Diabetes adalah salah satu tantangan kesehatan terbesar di dunia saat ini. Federasi Diabetes Internasional memperkirakan 783 juta orang di seluruh dunia akan hidup dengan diabetes pada 2045, di mana 3 dari 4 orang dewasa berasal dari negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Pada 2021, diperkirakan terdapat lebih dari 19,4 juta orang di Indonesia yang menderita diabetes. Yang mencengangkan lagi, lebih dari 73% di antaranya belum terdiagnosis. 

BACA JUGA: Cegah Diabetes Sejak Dini dengan Detoks Pankreas

“Diabetes adalah masalah mendesak dan masih banyak yang harus dilakukan untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan penyandangnya," kata Chief Officer dari Diabetes Initiative Indonesia Dr. Roy Panusuan Sibarani dalam diskusi panel lanskap diabetes besutan Roche dan Diabetes Initiative Indonesiandi Jakarta, Kamis (25/4).

Dia menambahkan kerugian langsung akibat diabetes di Indonesia diperkirakan mencapai hampir 0,4% PDB Indonesia dan mencapai porsi 13,7% total biaya kesehatan di Tanah Air. Angka ini belum lagi menghitung menurunnya produktivitas para penyandangnya.

BACA JUGA: 4 Rempah Ini Bantu Jaga Glukosa Terkendali pada Penderita Diabetes

Mengingat pentingnya dukungan dan eduaksi semua pihak tentang diabetes, Dia senang bisa bermitra dengan Roche Diabetes Care, yang memiliki tujuan yang sama untuk memberikan pemahaman lebih baik tentang manajemen diabetes.

"Kami ingin membekali para penyandang diabetes dan perawat mereka dengan pengetahuan serta cara untuk mengelola kondisi kronis seumur hidup ini dan menjalani hidup sepenuhnya," ucapnya.

BACA JUGA: 5 Makanan Bergizi Ini Justru Menjadi Mimpi Buruk Penderita Diabetes

Melalui kerja sama ini, PT Roche Indonesia (Roche) dan Diabetes Initiative Indonesia meluncurkan kamp manajemen diabetes bagi penyandang Tipe 1 dan Tipe 2.

Dimulai pada awal tahun 2024, saat ini sudah lebih dari 20 peserta dan perawat telah dibimbing oleh advokat pasien, Anita Sabidi.

Mereka juga telah memperoleh pengetahuan praktis manajemen diabetes, tips dan dukungan sejawat melalui pengalaman mereka dalam aplikasi manajemen diabetes.

"Fokus utama manajemen diabetes adalah menjaga kadar gula darah dalam kisaran target," kata Anita Sabidi.

Penggunaan pemantauan glukosa darah yang terstruktur memberikan fondasi yang berharga dan dapat diakses untuk manajemen diabetes guna membantu individu dengan diabetes dalam mengelola target glikemik mereka, memberdayakan manajemen mandiri terhadap kondisi mereka.

Bryan Koh, Cluster Head of Asia Emerging Markets at Roche Diabetes Care mengatakan, Indonesia saat ini sedang bergulat dengan meningkatnya prevalensi diabetes, ditambah dengan beragamnya aksesibilitas layanan kesehatan dan kesenjangan gaya hidup.

Pemantauan gula darah yang terstruktur sangat penting dalam manajemen diabetes, namun mengumpulkan dan mengelola data ini dapat menjadi hal yang menakutkan bagi penyandang diabetes.

"Di Roche, dengan menggabungkan teknologi dan pemahaman mendalam tentang tantangan yang dihadapi penyandang diabetes, kami berupaya memungkinkan mereka menavigasi kompleksitas pengelolaan diabetes sehari-hari dengan percaya diri,"ujar Bryan. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler