2 Butir Soal Unas Puji Jokowi

Kemendikbud Siap Hukum Pembuat Soal

Selasa, 15 April 2014 – 05:17 WIB

jpnn.com - TANGERANG - Pelaksanaan ujian nasional (unas) tidak lepas dari persoalan. Pada penyelenggaraan unas SMA/sederajat hari pertama kemarin, terungkap masalah serius. Dua butir soal ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia memampang cerita calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo.

Soal ujian yang menceritakan secuil kisah hidup Jokowi itu berbentuk paparan sepanjang dua paragraf. Paparan itu lantas dipakai acuan untuk menjawab butir soal nomor 13 dan 14. Pada butir soal nomor 13, soal ujian berbunyi; Keteladanan Jokowi dalam kutipan wacana tersebut adalah?.

BACA JUGA: Kemendikbud Kembangkan SMK di Lapas

Terkait insiden ini, muncul beragam spekulasi. Pertama adalah panitia pembuat soal unas telah disusupi tim pendukung Jokowi. Dengan berhasil disusupkannya soal itu, popularitas Jokowi di anak-anak kelas III SMA dan sederajat lebih terkenal. Dengan jumlah peserta unas SMA/sederajat mencapai 2,7 juta orang, potensi suara dalam pemilu presiden nanti cukup signifikan.

Spekulasi kedua adalah jajaran pembuat soal di bawah komando Kemendikbud sengaja menyusupkan soal ujian tentang profil Jokowi itu. Tujuannya untuk memunculkan kesan negatif di masyarakat.

BACA JUGA: Hamil Tua, Tiga Siswi Mundur dari UN

Dengan insiden ini, tentu banyak masyarakat atau siswa menilai upaya Jokowi untuk mengatrol popularitasnya melebihi batas kewajaran. Unas yang merupakan kegiatan murni akademik juga dipakai saranan mengenalkan diri.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohommad Nuh belum bisa berkomentar banyak soal insiden memalukan itu. "Kasih waktu saya untuk melihat langsung wujud soal yang katanya ada profil pak Jokowi itu," ujarnya saat mengunjungi pelaksanaan unas di Lapas Anak Pria Tangerang kemarin.

BACA JUGA: Biayai Pelaksanaan UN, Sekolah Terpaksa Utang

Nuh berjanji akan mengevaluasi insiden ini. Dia menuturkan jika nanti ada unsur kesengajaan, tim pembuat soal ujian akan dikenai sanksi. Menteri asal Surabaya itu belum bisa memastikan bahwa pemuatan profil Jokowi dalam soal unas itu ada unsur kesengajaan atau murni akademik. Termasuk apakah soal tentang profil Jokowi itu menyimpang dari kisi-kisi unas yang telah ditetapkan.

Mantan rektor ITS itu juga belum bisa membuat keputusan penting atas kejadian ini. Termasuk apakah soal mata pelajaran bahasa Indonesia akan dibatalkan, karena ada masalah dalam fase pembuatan soal ujiannya.

Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Edy Tri Baskoro tidak menampik bahwa soal unas yang memampang profil Jokowi itu berkesan politis. "Harusnya dalam unas ini murni akademik. Tidak boleh dikait-kaitkan unsur politis," papar dia.

Edy menuturkan pembuatan soal ujian telah dilimpahkan kepada tim teknis. Dia mengatakan jajaran BSNP bahkan hingga Mendikbud tidak diberitahu bentuk soal unas. Alasannya untuk mencegah potensi kebocoran soal ujian. Tetapi di internal tim teknis itu, butir soal ujian telah melewati beberapa kali saringan sebelum ditetapkan untuk digandakan.

Irjen Kemendikbud Haryono Umar kaget mendengar kabar ada butir soal ujian yang memampang profil Jokowi itu. "Tentu akan menjadi salah satu materi laporan evaluasi kami kepada Mendikbud," papar dia.(wan/dod)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Ikut UN, Ada yang Alasan Mau Melahirkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler