2 Cara Tingkatkan Produksi Kopi

Selasa, 12 Maret 2019 – 11:50 WIB
Ilustrasi kopi. Foto: Radar Semarang/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur (Jatim) Difi Ahmad Johansyah mengatakan, produksi kopi terbatas karena perkebunannya pun demikian.

’’Upayanya, dari sisi perkebunan kopi, bisa dilakukan peremajaan maupun perluasan sehingga kebutuhan kopi dalam negeri terpenuhi,’’ kata Difi saat acara Ngopi Bareng di De Javasche Bank (Museum BI), Senin (11/3).

BACA JUGA: Gemar Minum Kopi? ini Kiat Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil

Difi menambahkan bahwa sebagian besar tanaman kopi di perkebunan-perkebunan di Jatim adalah warisan Belanda.

’’Perlu diremajakan,’’ tegas Difi.

BACA JUGA: Ketahui Pengaruh Kopi terhadap Kadar Gula Darah

Jika area diperluas dan tanaman diremajakan, dia yakin produksi kopi Jatim akan meningkat. Setidaknya, kebutuhan pasar domestik akan terpenuhi.

Setelah berhasil meningkatkan produksi, tantangan selanjutnya adalah kualitas produk.

BACA JUGA: Rupiah Tertekan Sentimen Global dan Lokal

Jatim perlu berinovasi dalam proses pengolahan kopi agar hasilnya berkualitas.

Tidak hanya itu, mempertahankan kualitas tersebut agar tetap sama juga harus dilakukan.

’’Jangan sampai kualitas kopi hanya bagus di awal, tetapi kemudian menurun,’’ ujar Difi.

Dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Kopi Nasional Jatim Muhammad Zakki mengatakan, peningkatan produksi menjadi prioritas utama.

Sebab, jika produksi tidak segera meningkat, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi negara pengimpor kopi.

Namun, menurut Zakki, meningkatkan produksi bukan hanya urusan petani. Menanam kopi pun perlu teknik yang lebih modern.

Sebab, kini perkebunan kopi sudah menjadi bagian dari industri.

’’Pembinaan dan advokasi itu penting agar petani tidak hanya menjual kepada pedagang. Integrasi hulu dan hilir itu penting,’’ kata Zakki.

Budi daya kopi konvensional, imbuh Zakki, hanya menghasilkan sekitar 750–1.000 kg per hektare.

Sementara itu, petani yang sudah teredukasi dan menerapkan teknologi bisa menghasilkan 1.500–2.000 kg per hektare.

’’Kendalanya adalah memberikan knowledge dan penyadaran kepada petani bahwa kopi bisa diberdayakan. Mulai pemilihan bibit, cara bertanam, hingga proses petik,’’ kata Zakki. (res/c22/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Asing Bawa Masuk Duit Rp 59,9 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler