Rupiah Tertekan Sentimen Global dan Lokal

Senin, 11 Maret 2019 – 09:10 WIB
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Rupiah mendapat tekanan sepanjang pekan lalu. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 171,5 poin pada posisi Rp 14.314 per dolar AS, Jumat (8/3).

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, kondisi rupiah yang terus terkontraksi sepenuhnya dipicu faktor eksternal.

BACA JUGA: Investor Asing Bawa Masuk Duit Rp 59,9 Triliun

’’Perkembangan di ekonomi global memang mendorong menguatnya dolar AS,’’ kata Perry.

Ekonom Indef Bhima Yudhistira punya pendapat lain. Dia menuturkan, tekanan terhadap rupiah tidak sepenuhnya dipicu faktor eksternal.

BACA JUGA: Ekonomi Global Melambat, Pelaku Pasar Wait And See

Beberapa faktor domestik turut berkontribusi. Misalnya, kekhawatiran pelebaran defisit neraca perdagangan lantaran harga sawit menurun bulan ini.

Karena sawit merupakan komoditas andalan ekspor, hal itu bisa jadi sentimen negatif bagi investor asing.

BACA JUGA: 3 Industri Berpeluang Dongkrak Perekonomian Kalimantan Selatan

’’Kemudian, soal cadev (cadangan devisa, Red) yang naik, itu, kan, dari penerbitan utang pemerintah. Artinya, tidak berkelanjutan. Investor juga mulai keluar dari bursa karena melihat rilis kinerja emiten yang underperform, khususnya di consumer goods,’’ ujar Bhima. (ken/c18/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prediksi BI soal Investasi Sepanjang 2019


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler