jpnn.com, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus angkat bicara terkait dua warga yang menjadi korban penusukan di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari lalu.
Yusri mengatakan pihaknya belum dapat memastikan apakah peristiwa penusukan dua korban tersebut bagian atau serangkaian dengan peristiwa penyerangan oknum TNI di Ciracas dan sekitarnya.
BACA JUGA: Sipir Gelar Razia, Lihatlah Barang-barang yang Ditemukan, Sungguh Tak Disangka
Kedua korban tersebut berinisial IS dan MH. Dia mengalami beberapa luka tusuk pada bagian punggung dan sudah dilakukan perawatan di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur usai kejadian. Korban juga sudah membuat laporan ke Polres Jakarta Timur.
"Ya, pada Sabtu (29/8) terjadi kerusuhan di Kampung Melayu di bawah jembatan. Korban telah melakukan perawatan di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur pada saat itu. Korban juga sudah membuat laporan ke Polres Jakarta Timur," ujar Yunus kepada aak media, Senin (7/9).
BACA JUGA: Diduga Ada Senpi saat Penyerangan Polsek Ciracas, Jenderal Andika Beri Reaksi Begini
Menut Yunus, korban IS telah kembali ke Cilacap. "Setelah membuat laporan, kami sudah melakukan pemeriksaan," ujarnya.
Namun, yang bersangkutan saat dipanggil untuk melakukan pemeriksaan belum kembali ke Jakarta.
BACA JUGA: Mbak Desi Mendadak Dijemput Polisi setelah Video Berbuat Dosa Viral di Media Sosial
Korban kedua, Kata Yusri adalah insialnya MH. "Kemarin, Minggu (6/9) sudah kita panggil tetapi yang bersangkutan masih dirawat," kata Yusri.
MH meminta kepada penyidik untuk meminta waktu sebab dirinya masih sakit.
Sementara korban MH juga mengalami luka tusuk pada bagian punggung. Saat dievakuasi, pisau bahkan masih menancap di punggung MH.
Yusri mengatakan kepolisian masih menyelidiki apakah penusukan dua warga itu ada kaitannya dengan perusakan Polsek Ciracas dan Polres Jakarta Timur. Sebab, korban MH belum bisa dimintai keterangan lebih rinci.
BACA JUGA: Suami Sadis Habisi Nyawa Istri, Mayatnya Dikubur di Bawah Ranjang, Apa Motifnya?
"Saksi kami harapkan klarifikasi," pungkas Yusri. (mcr3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama