2 Pelaku Pembunuhan Anak di Makassar Melihat Situs Yandex untuk Menjual Organ Korban

Selasa, 17 Januari 2023 – 14:08 WIB
Tersangka MF (kanan) pelaku penculikan disertai pembunuhan bersiap membuang korban anak MFS (11) saat rekonstruksi di Mako Satuan Brimob Polda Sulsel, Makassar, Selasa (17/1/2022). ANTARA/Darwin Fatir

jpnn.com, MAKASSAR - MF (18) dan AD (17), pelaku penculikan disertai pembunuhan terhadap MFS (11) menjalani rekonstruksi di Mako Brimob Polda Sulawesi Selatan, Jalan KS Tubun Makassar, Selasa.

Rekonstruksi 35 adegan itu hanya menghadirkan tersangka MF, sedangkan AD diwakili peran pengganti dari penyidik kepolisian.

BACA JUGA: Rumah Pelaku Pembunuhan Anak di Makassar Dirusak Massa

Rekonstruksi dipandu Wakil Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jufri Natsir menyampaikan kronologi melalui pengeras suara.

Pada adegan pertama bermula saat pelaku AD merencanakan penculikan anak pada Desember 2022 karena terobsesi menjadi kaya dengan cara mudah setelah melihat video di internet di situs Yandex asal luar negeri terkait transaksi organ lalu mengajak pelaku MF untuk mencari calon korban.

BACA JUGA: Anak di Makassar Dibunuh, Organ Tubuhnya Mau Dijual

Selanjutnya, pada awal Januari 2023 rencana jahatnya mulai dilancarkan.

Tersangka MF sempat membeli tali rapia lalu membawa korban MFS saat berada di minimarket Indomaret Jalan Batua Raya dengan iming-iming diberi uang Rp 50 ribu untuk membantunya bersih-bersih rumah.

BACA JUGA: Berbaju Tahanan, Ferry Irawan Membacakan Surat Cinta untuk Venna Melinda

Kemudian, MF menjemput tersangka AD di Jalan Ujungbori kemudian berboncengan tiga menuju lokasi rumah pelaku yang sudah disiapkan di Jalan Batua Raya lorong 7.

Korban lalu masuk ke dalam rumah bersama tersangka. AD lalu membuka laptop sembari MF memangku korban.

Sesaat kemudian, AD langsung mencekik leher korban dari arah belakang dan MF membantunya menutup hidung korban hingga sulit bernafas.

Kemudian korban terjatuh lalu dibanting AD hingga kepalanya dibenturkan ke lantai berkali-kali sampai korban pingsan tak sadarkan diri.

Setelah korban pingsan, MF lalu mengambil uang di kantong korban Rp 5.000 untuk keluar membeli rokok.

Selang beberapa saat AD lalu membawa tubuh korban dalam kamar mandi.

Di dalam kamar mandi tersebut tersangka mengambil gayuh menyiram tubuh korban berkali-kali dibantu MF. Diduga di situ korban meninggal dunia.

Tersangka AD lalu memeriksa dan mengecek nadi korban. Seusai memastikan korban mati, para tersangka panik.

FM kemudian keluar mengambil tali rapia di motor lalu mengikat korban, selanjutnya mengambil kantong plastik besar berwarna hitam untuk membungkusnya bersiap membawa jenazah korban di tempat yang ditentukan.

Adegan terakhir, jasad korban dibawa kedua tersangka untuk dibuang di bawah jembatan Nipa-nipa dekat waduk daerah Moncongloe perbatasan Makassar-Maros.

Setelah itu para tersangka pulang. Kondisi tubuh korban ditemukan utuh dan tidak ada organ tubuhnya yang hilang saat dikeluarkan dalam plastik tersebut oleh petugas kepolisian.

"Pelaksanaan rekonstruksi yang baru kami laksanakan bersama JPU (Jaksa Penuntut Umum), Bapas (Balai Pemasyarakatan), PPA dan Instansi terkait di mana dalam rekonstruksi tadi ada 35 adegan," ujar Kompol Jufri Natsir seusai rekonstruksi.

Dengan hasil rekonstruksi ini, kata dia, penyidik segera berkoordinasi dengan JPU dan akan mengirimkan berkas perkaranya untuk dipelajari, diteliti, karena pelakunya dua orang, satu dewasa dan satu anak sehingga dalam penanganan perkaranya dipisah.

"Pelaku dewasa tersendiri berkasnya dan pelaku anak tersendiri berkasnya dan yang paling utama di sini adalah anak karena harus didampingi oleh lembaga peradilan anak," katanya. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penuh Luka Tusukan-Bacokan, Remaja Ditemukan Kritis di Pinggir Jalan, Ternyata Oh Ternyata


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler