jpnn.com, PALEMBANG - Kiagus Ibrahim, 34, warga Jalan Yasin Salma, Lorong Damai, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumsel, tewas mengenaskan setelah mengalami pengeroyokan pada Senin (16/8), sekitar pukul 18.30 WIB.
Peristiwa berdarah itu terjadi di Jalan Jendral Sudirman tepatnya belakang Toko Sumber Gaya, Kecamatan Ilir Timur I Palembang.
BACA JUGA: Oknum Polisi Ini Bikin Malu Polri, Hukuman Berat Menanti
Sekitar dua jam usai kejadian, Tim Beguyur Bae Opsnal Ranmor Satreskrim Polrestabes Palembang berhasil meringkus salah satu pelaku.
Pelaku adalah penambal ban bernama Heriyanto alias Atok, 40, warga Jalan Cek Syeh Lorong Punglon, Kelurahan 18 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I.
BACA JUGA: RS Habisi Nyawa Mbak NA Secara Sadis, Polisi Tak Beri Ampun, Kedua Kakinya Kini Diperban
Selanjutnya, polisi meringkus pelaku kedua bernama Eci, 39, warga yang sama dengan tersangka Atok.
Lantaran mencoba kabur saat akan dilakukan pengembangan, kedua pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas di kakinya masing-masing.
BACA JUGA: Kasus Pembunuhan Mbak Sherly Akhirnya Terungkap, Pelaku Ternyata
Kasatreskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi, membenarkan anggotanya berhasil menangkap salah satu pelaku pengeroyokan yang menewaskan korban Kiagus.
“Benar, kedua pelaku ditangkap kurang dari 1×24 jam. Karena mencoba kabur, keduanya terpaksa diberikan tindakan tegas dan terukur di kaki,” ujar Tri, Selasa (17/8).
Untuk motifnya, kata Tri, kedua pelaku kesal karena korban kerap mabuk dan mengamuk di TKP sambil membawa senjata tajam jenis golok serta menantang warga di kampung mereka.
“Sehingga terjadilah keributan, dan korban dikeroyok kedua pelaku. Korban sempat dibawa ke rumah sakit tetapi nyawanya tidak tertolong akibat mengalami luka tusuk,” jelasnya.
Saat ini, tersangka dan barang bukti dua bilah senjata tajam jenis pisau telah diamankan di Mapolrestabes Palembang, guna diproses hukum lebih lanjut.
“Pelaku dikenakan Pasal 170 KUHP, ancamannya di atas lima tahun penjara,” ucapnya.
Sementara, tersangka Atok mengakui jika dia dan pelaku Eci mengeroyok korban.
“Iya pak, aku menusuk korban dua kali. Kami kesal pak, dia mabuk dan mengamuk sambil bawak golok menantang warga kami. Dia bukan warga kami,” jelasnya kepada awak media.
Senada dikatakan tersangka Eci, dirinya kesal terhadap korban karena sering membuat onar di kampungnya.
BACA JUGA: Mbak Farida Setiap Hari Buka Warung Sayur, Ternyata Cuma Kedok Belaka
“Iya pak. Aku tiga kali menusuknya. Dia itu kalau mabuk buat onar,” katanya. (*/palpos.id)
Redaktur & Reporter : Budi