jpnn.com - MAKASSAR - Dua pemuda nekat membacok seorang petugas kepolisian bernama Ipda Bahrun yang tengah bertugas pada Rabu (8/5) kemarin.
Keduanya kini telah menyerahkan diri ke Kantor Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan.
BACA JUGA: Satu Orang Tewas Dalam Insiden Kebakaran Pabrik PT Pokphand di Makassar
"Pelaku menyerahkan diri di Polrestabes Makassar, kemudian anggota menuju ke Polres dan mengamankan dua pelaku laki-laki berinisial P dan H berusia 18 tahun. Selanjutnya dibawa ke Posko Jatanras untuk dilakukan interogasi," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana, Jumat (10/5).
Dari hasil interogasi oleh anggota Jatanras, dua pelaku mengakui telah menebas anggota Polri yang sedang melakukan tugas pengamanan di wilayah kerjanya, Kecamatan Manggala.
BACA JUGA: Waspada Penipuan Modus Menukar Kartu ATM, Rp 16 Juta Raib Sekejap
"Kedua pelaku sudah kami serahkan ke Polsek Manggala untuk diproses lebih lanjut atas perbuatannya," ujar mantan Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung itu.
Pelaku H mengakui dan membenarkan ikut serta saat ingin melakukan penyerangan dengan membonceng pelaku P.
BACA JUGA: 3 Tahanan Kabur dari Polsek Mariso Makassar Tertangkap Lagi
Dia juga memberikan keterangan melihat rekannya membawa senjata tajam jenis parang saat melakukan penyerangan kepada anggota Polri.
Para pelaku dikenakan pasal 351 KUHP ayat 1 tentang penganiayaan dengan diancam pidana penjara paling lama 2 tahun 8 bulan atau pidana.
Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat terancam pidana penjara paling lama lima tahun.
Dikonfirmasi terpisah, korban Ipda Bahrun menceritakan kejadian yang menimpa dirinya pada 8 Mei 2024 sekitar pukul 05.00 WITA.
Saat itu dia mendapatkan kabar dari rekannya Ipda H Hamsir yang sedang berdinas menjaga situasi Kamtibmas di Perumahan Aditaria Borong.
Rekannya meminta bantuan karena ada sejumlah pemuda mondar-mandir di sekitar kompleks setempat, diduga hendak melakukan penyerangan.
"Sudah beberapa malam memang sekitar lokasi kami jaga, bahkan sudah ada perintah Kapolsek dengan membentuk tiga regu. Setiap malam enam orang stand by. Waktu itu, ada orang pakai motor besar, teman saya curiga ada apa sampai subuh mondar mandir dekat kompleks," ucapnya.
Merasa curiga rekannya mendekati para pemuda itu dan mencegat motornya untuk menanyakan apa keperluan mereka karena sudah bolak-balik sampai tiga kali.
Saat dicegat pelaku lalu melarikan diri meninggalkan motornya di sekitar lokasi.
"Jadi, Pak Haji Hamsir telpon saya bahwa ada motor di lokasi, di Bitoa. Saat tiba di lokasi kami menunggu siapa pemilik motor itu. Namun, tidak ada orangnya. Lalu saya dan Pak Hamsir ke luar mencari, di jalan raya ada orang hendak dibusur, pelakunya bersembunyi di samping mobil hitam terparkir," tuturnya.
Korban bersama rekannya merapat ke mobil yang terparkir untuk memeriksa apakah pelaku berada di tempat tersebut.
Nahas, saat diperiksa pelaku malah mengayunkan senjata tajam ke korban. Beruntung, korban berupaya menangkis menggunakan tangan sebelah kirinya.
"Saya tidak tahu apa itu ditebaskan, karena gelap jadi saya tangkis. Sempat saya pegang bajunya itu anak tetapi lepas dan Pak Hamsir kejar tetapi tidak dapat. Waktu kembali ke motor tanganku berdarah lalu dibawa ke Puskesmas. Ternyata ada urat putus jadi dirujuk ke rumah sakit Hermina," ucap Bahrun yang berdinas di Unit Intelkam Polsek Manggala ini.
Usai mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat, korban kemudian pulang ke rumahnya.
Beberapa saat diperoleh informasi barang bukti yang digunakan pelaku membacok dirinya berupa satu buah parang telah ditemukan anggota di lokasi kejadian dan pelakunya menyerahkan diri.
Saat ini korban sudah kembali berdinas.
Dari pengakuan, pelaku bertengkar dengan pacarnya yang berdomisili di kompleks setempat dan ada kelompok pemuda lain tidak menginginkan hubungan mereka, sehingga selama beberapa malam dilakukan penjagaan untuk mencegah tawuran. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Tahanan yang Kabur dari Polsek Mariso Ditangkap
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang