jpnn.com, BALIKPAPAN - Kelangkaan garam yang sempat terjadi di Balikpapan mulai teratasi.
Sebanyak 20 ton garam didatangkan demi mengatasi kelangkaan stok.
BACA JUGA: Bangun Tidur, Mbak Astri Kaget Ada Handuk Misterius
Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan M Saufan mengatakan, stok garam yang didatangkan dinilai dapat mengeliminasi kekurangan garam yang ada.
Namun, dua puluh ton garam ini dirasa kurang untuk kebutuhan masyarakat Balikpapan.
BACA JUGA: 3 Pembunuh Sadis Minta Keringanan Hukuman, Kasih Nggak Ya?
"Distributor mendatangkan garam sebanyak 20 ton ke Balikpapan. Stok garam itu cukup untuk beberapa hari ke depan," kata Saufan, Senin (7/8).
Saufan menambahkan, dalam waktu dekat pihak distributor juga akan mendatangkan stok garam sebanyak 20 ton.
BACA JUGA: Bu Susi: Kami Perlu Dukungan Pengawasan Importir
Stok garam tersebut tentunya mampu menambah ketersediaan garam yang didatangkan sebelumnya.
"Minggu depan datang lagi 20 ton. Itu stok garam yang didatangkan dari Surabaya oleh distributor. Cukuplah sampai dua minggu ke depan," ujarnya.
Kebutuhan dalam sebulan mencapai 54 ton. Sementara stok yang ada saat ini tersisa lima ton.
Karena itu, tambahan 20 ton yang didatangkan tersebut mampu memperpanjang stok kebutuhan garam.
"Memang Kapolda biasa mendatangkan garam setiap waktu. Nah kemarin ini stoknya hanya lima ton. Namun, sudah ditambah kemarin 20 ton jadi sekarang 25 ton, berarti cukuplah dua minggu. Sebab kebutuhan sebulan kan 54 ton," tukasnya.
Meski begitu, harga garam di pasaran masih terbilang tinggi. Saat ini, harga garam naik hingga 30 persen.
Yakni, dari Rp 2.000 per bungkus menjadi Rp 3.000 per bungkus dengan ukuran 250 gram.
"Langkah-langkahnya Dinas Perdagangan itu hanya mengoordinasikan apakah stok di Balikpapan kosong. Kalau ada barangnya dan stok itu aman, ya, tugas kami selesai," pungkasnya. (yad/war)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa Madrasah Sanawiah Terlindas Truk, Kepalanya... Duh Gusti
Redaktur & Reporter : Ragil