jpnn.com, PONTIANAK - Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Doni Saiful Bahri mengatakan berdasar data sementara yang masuk, terdapat sekitar 2.000 hektare lahan di Kalbar yang terdampak banjir.
“Ini menjadi perhatian bersama,” kata Doni di Pontianak, Senin (8/11).
BACA JUGA: Perintah Mensos Tri Rismaharini: Dirikan Bufferstock di 5 Titik Lokasi Banjir Kalbar
Doni mengatakan daerah yang terdampak banjir tersebut, yakni Kabupaten Kapuas Hulu, Melawi, Sekadau, Sintang dan Sanggau, serta Kubu Raya.
Menurutnya, lahan padi yang terdampak paling luas, yakni di Kabupaten Sanggau.
BACA JUGA: Banjir Besar Melanda Kalbar, 58 Desa Terendam Air, Gelap!
“Saat ini tercatat 1.212 hektare," ungkap Doni.
Dia mengatakan pihaknya terus memantau dan meminta pemerintah kabupaten untuk mendata lahan-lahan pertanian, sehingga bisa menjadi perhatian bersama.
BACA JUGA: Kementan-FAO Kembangkan Padi Organik di Perbatasan Kalbar
"Segera dilayangkan surat untuk daerah bagaimana bersama mengawal dan memantau kondisi ini untuk penanganan," jelas dia.
Untuk solusi dampak banjir, pihaknya juga telah menyiapkan 5 ton bibit padi guna penanaman kembali.
Namun, dengan jumlah yang ada, hanya cukup untuk menjangkau 200 hektare lahan saja.
"Jadi, hanya 10 persen kemampuan provinsi untuk memenuhi atau mengganti bibit yang rusak dampak banjir,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, pemda juga harus mulai menyiapkan.
“Dan itu harus ada dana cadangan sektor pertanian," katanya.
Pihaknya juga akan mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat terkait bibit.
Namun, saat ini pihaknya mendata dulu dan kemudian mengusulkan bantuan tersebut.
"Kami coba saja nanti minta bantuan ke pemerintah pusat melalui Kementan RI sehingga luas tanam padi bisa diberikan solusi. Dampak banjir ini juga akan berdampak pada pergeseran masa tanam. Semoga tidak berdampak luas," harap dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy