2.000 Personel Militer dan Sipil Ikuti Strike Joint Exercise

Selasa, 12 April 2016 – 02:09 WIB
Personel Militer dan Sipil dari 40 negara yang tergabung dalam UNIFIL Headquarter (HQ) melaksanakan latihan “Falcon Strike Joint Exercise” di Naquora, Lebanon Selatan, Minggu (10/4/2016). FOTO: DOK. TNI for JPNN.com

jpnn.com - LEBANON – Sebanyak 2.000 personel Militer dan Sipil dari 40 negara yang tergabung dalam UNIFIL Headquarter (HQ) melaksanakan latihan “Falcon Strike Joint Exercise” di Naquora, Lebanon Selatan, Minggu (10/4/2016).

Latihan tersebut menggambarkan tentang terjadinya serangan terhadap Markas Besar Unifil dan mengakibatkan terjadinya alarm status (high alert). Hal ini membuat seluruh personel yang berada di dalamnya, baik itu sipil maupun militer harus segera masuk ke dalam shelter / bunker. Hal tersebut merupakan tanggung jawab dari Satgas FHQSU sebagai penyelenggara latihan dan Satgas Indo FPC serta Srilanka FPU sebagai pasukan pengaman di UnifilHQ.

BACA JUGA: Kekayaan Perdana Menteri Inggris Mengerikan

Perwira Penerangan Konga Unifil 2016, Kapten Inf Dont Pasaribu dalam siaran persnya, menjelaskan latihan Falcon Strike I tahun 2016 tersebut diawali dengan perencanaan oleh Satgas Indo FHQSU yang membawahi Satgas Indo FPC dan Srilangka FPU.

Kemudian dilanjutkan dengan latihan parsial sesuai dengan bagian masing-masing seperti Signal Communication, Medical/Hospital, Shelter Leader, Tactical Ops Center, Joint Ops Center, Security Camp dan Force Protecting Center. Selanjutnya, diikuti dengan pelaksanaan Table Top Exercise (TTX) dipimpin oleh Deputy Force Commander, Brigjen Sandeep Singh dari Angkatan Darat India.

BACA JUGA: Mengerikan! Kepalanya Dipenggal, Disalibkan di Alun-alun

Puncak dari pelaksanaan Falcon Strike Exercise I tahun 2016 ini adalah dengan ditetapkannya Yellow Status menjadi Black Status  karena adanya serangan langsung terhadap Markas Unifil. Saat itu alarm dibunyikan dan seluruh personel Unifil harus masuk ke dalam Shelter, sedangkan personel Indo FPC dan Srilanka FPU masuk ke kedudukan alarm stelling.

Latihan alarm ini dilaksanakan pada siang dan malam hari, selain untuk melatih kesiapsiagaan personel juga sekaligus melakukan pengecekan kekuatan personel yang ada di setiap Shelter sesuai dengan daftar yang dibuat oleh Satgas Indo FHQSU.

BACA JUGA: Data-data Pertempuran Pasukan Khusus dengan Abu Sayyaf

Falcon Strike Exercise I tahun 2016 dapat berjalan dengan tertib, lancar dan sukses. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Deputy Force Commander Brigjen Sandeep Singh selaku Direktur Latihan, Senin (11/4/2016) kepada Komandan Latihan Kolonel Kav Jala Argananto bahwa Prajurit TNI selalu cepat dan tepat di dalam bertindak dan mengambil keputusan.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Tunisia Ini Kepoin Batik Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler