Ketua Gapersi Kota Tangsel, Reza Tumanggor mengatakan pemberlakuan SSA di Jalan RE Martadinata, Jalan Padjajaran, Jalan Otista, Jalan Setia Budi dan Jalan Surya Kencana memberatkan
BACA JUGA: Bela Adipura, Pelajar Bekasi Gelar Aksi
Lantaran, ujarnya juga, saat ini saja tanpa pemberlakuan SSA sopir dan pengusaha angkot kesulitan memenuhi setoran yang mencapai Rp 80 ribu-Rp 100 ribu per hari."Ada 2.000 sopir yang akan terkena imbas pemberlakuan SSA ini
BACA JUGA: Dinsos Pulangkan 350 PMKS
Surat penolakan sudah kami layangkan ke Dishub Kota Tangsel, Pemkot Tangsel dan DPRD Kota Tangsel," terangnya kepada Indopos (grup JPNN) kemarinSaat ini sudah ada tiga sekolah SD yang memberikan dukungan terhadap Gapersi Tangsel guna menolak pemberlakuan SSA tersebut
BACA JUGA: Angka Perceraian Keluarga PNS di Depok Meningkat
Ribuan pelajar pasti akan terkena imbas lantaran untuk menuju sekolah harus memutar mengikuti rute baru SSA sejauh 8 kilometer yang akan berdampak kenaikan ongkos angkutanBelum lagi dengan waktu tempuh dari rumah ke sekolah yang juga akan bertambah lama."Kasihan anak sekolah yang biasanya membayar sekali naik angkot, tapi dengan pemberlakuan SSA harus dua kali lipat," cetus Reza juga.
Apalagi, ungkapnya juga, rencana pemberlakuan SSA selain minim sosialisasi, juga belum memiliki kesiapan yang memadaiItu tercermin saat digelar diskusi antara Gapersi Tangsel dengan Kepala Dishubkominfo Kota Tangsel belum lama iniPihak Dishubkominfo hanya berjanji akan membuka rute alternatif sepanjang ruas jalan yang terkena SSA tersebutNamun, belum ada realisasi hingga saat iniPadahal SSA akan diberlakukan pada 1 Desember 2010 nanti.
"Buka dulu jalan alternatifnyaBaru diberlakukan SSAKami juga butuh kepastian hukum kalau angkot boleh melintasi perumahan yang jalurnya dijadikan jalan alternatif," cetusnya.
Dia juga mengancam, ratusan sopir angkot sudah siap melakukan aksi apabila Pemkot Tangsel tetap memaksakan pemberlakuan SSA pada 1 Desember mendatang"Kami menolak karena bukan solusi atasi kemacetanItu malah memperberat kondisi ekonomi ratusan sopir angkot, juga berimbas pada pelajar yang sekolahnya di jalur SSA," ungkapnya lagi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Ruhamaben mengatakan, penerapan SSA juga dikhawatirkan menimbulkan masalah baru terkait belum tersedianya jalur alternatifApalagi, jarak memutar SSA mencapai 8 kilometer"Lebih baik dikaji ulangSepertinya, penerapan SSA belum ideal dilakukan saat ini," ujar politisi PKS ituUntuk diketahui, pemberlakuan SSA akan membuat empat trayek angkot dengan ratusan armada berganti ruteTrayek itu masing-masing yakni D 07, D 15, D 14, dan D 13(kin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DKI Semrawut, Anggota DPD Bela Foke
Redaktur : Tim Redaksi