2.007 Balita Kekurangan Gizi

Kamis, 29 Desember 2011 – 11:53 WIB
SERANG - Sebanyak 2.007 atau sekitar 4,5 persen bayi bawah lima tahun (balita) di Kota Serang, Provinsi Banten,  kekurangan giziSementara balita yang menderita gizi buruk diklaim pemerintah setempat hanya 0,24 persen atau sebanyak 108 balita dari total jumlah balita di Kota Serang yang mencapai 44.720 orang

BACA JUGA: Skandal Payudara Palsu

”Data ini terdeteksi sejak tahun 2008 hingga Agustus 2011
Hitungannya, berdasarkan tinggi badan per berat badan,” ujar Kepala Seksi Gizi, Remaja dan Usia Lanjut Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang Eka Agustina.

Dari sepuluh puskesmas, kasus paling banyak ditemukan di Puskesmas Banten Girang yakni 16 balita menderita gizi buruk dan 169 mengalami gizi kurang

BACA JUGA: Kanker Payudara Masih Mendominasi

Disusul Puskesmas Rau dengan 66 balita yang kekurangan gizi atau gizi buruk
Ke-66 balita tersebut terdapat di tiga kelurahan

BACA JUGA: Tragis 62 Persen Pelaku Aborsi, Anak di Bawah Umur

Kelurahan Kaligandu (25 balita), Kelurahan Trondol (17 balita), dan Kelurahan Cimuncang (24 balita).

Sementara itu, Ketua Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Serang Vera Nurlaila Jaman mengungkapkan, untuk mengatasi tingginya kasus gizi buruk dan gizi kurang, pihaknya bekerjasama dengan Dinkes dan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di ibukota Provinsi Banten meluncurkan program Dapur Gizi

”Tujuan dibentuknya Dapur Gizi untuk membantu masyarakat miskin yang bayinya kekurangan gizi dan gizi buruk,” tuturnya

Di Dapur Gizi, lanjut Vera, balita-balita yang kekurangan gizi dan mengalami gizi buruk diberikan makanan tambahan hingga kondisinya normalMenu yang diberikan beragam, bergonta-ganti setiap hari”Seperti bubur nasi spesial, bubur kacang hijau, dan telurPemberian makanan tambahan akan diberikan langsung kepada balita sasaran agar tepat sasaran,” terangnya”Untuk program ini, satu Dapur Gizi buruk diawasi oleh sepuluh kader PKK selama empat bulan,” sambungnya.
 
Agar lebih tepat sasaran, pihaknya akan mendatangi langsung rumah-rumah balita yang mengalami gizi kurang dan gizi buruk”Selain itu, kegiatan lainnya adalah memantau perkembangan balita gizi buruk dengan melakukan pengecekan satu bulan sekali untuk ditimbang, serta melaporkan perkembangan Dapur Gizi buruk kepada Tim Penggerak PKK Kota Serang,” pungkasnya(bud)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lolos dari Kanker Kelenjar Ludah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler