Skandal Payudara Palsu

Sabtu, 24 Desember 2011 – 12:21 WIB
PARIS - Berita ini sekaligus peringatan bagi wanita yang pernah menjalankan operasi implan payudara di PrancisKementerian Kesehatan setempat menyarankan kepada 30 ribu wanita di seluruh dunia yang menggunakan jasa perusahaan PIP (Poly Implant Prothese) untuk cangkok payudara, agar segera melepasnya.
   
Memang, tidak ada bukti bahwa implan tersebut bisa berpotensi pada terbentuknya kanker

BACA JUGA: Kanker Payudara Masih Mendominasi

Namun bahaya yang dihadapi adalah kemungkinan besar pecah setiap saat


Otoritas setepat menekankan tidak ada paksaan untuk mematuhi nasihat tersebut

BACA JUGA: Tragis 62 Persen Pelaku Aborsi, Anak di Bawah Umur

Pesan tersebut dibuat untuk memperingatkan para wanita pengguna implan bahwa bahan silikon industri jauh lebih berbahaya daripada bahan medis berkualitas.
   
"Wanita dengan PIP implan tidak memiliki risiko kanker lebih tinggi dibandingkan wanita yang melakukan implan payudara di klinik kesehatan lainnya," tulis pernyataan kementerian kesehatan Prancis
"Namun dipastikan adanya risiko pecah," tambahnya.
   
Namun Menteri Kesehatan Xavier Bertrand menekankan bahwa bahwa pengangkatan implan tersebut merupakan langkah pencegahan, bukan bersifat mendesak

BACA JUGA: Lolos dari Kanker Kelenjar Ludah

Dari delapan kasus kanker yang terjadi, mayoritas diantaranya adalah kanker payudara. 
   
Asuransi kesehatan akan membiayai operasi pengangkatanNamun hanya untuk kasus wanita yang menjalani implan sebagai bagian dari operasi rekonstruksi, setelah mengalami kanker payudara
   
Pemerintah mengimbau agar wanita dengan PIP implan untuk menghubungi dokternya dan operasi pengangkatan sebagai langkah antisipasi akan ditawarkanWalaupun tanpa harus ada rujukan klinis.
   
Kementerian Kesehatan menambahkan, bagi perempuan yang enggan menjalankan operasi pengangkatan, diwajibkan melakukan scan payudara setiap enam bulan
   
Saat ini PIP yang bangkrut, sudah ditutup dan produknya dilarang tahun laluKeputusan itu diambil setelah terungkap bahwa klinik kesehatan itu menggunakan gel silikon yang berbahaya dan tidak mendapat ijin kesehatanGel tersebut bisa berisiko tinggi pecah di dalam payudara
   
Menghadapi masalah keuangan, perusahaan yang pernah menjadi produsen silikon implan terbesar ketiga dunia tersebut, mengganti bahan implan medisnya menggunakan material industri berbahaya.
   
Dokumen yang diperoleh AFP, Tabu (21/12) menunjukkan bahwa puluhan ribu wanita berasal dari lebih 65 negara menggunakan material implan buatan PIPSebagian besar berasal dari Amerika Selatan dan Eropa BaratNegara-negara tersebut kemudian menghentikan pembelian produk PIP tahun lalu.
   
Imbauan dari pemerintah tersebut dikeluarkan setelah Institut Kanker Nasional (INCA) menyerahkan laporan para ahli mereka pada kementerian kesehatan Kamis malam (22/12) waktu setempat. 
   
"Adanya data penggunaan gel yang tidak terstandarisasi atau data klinis baru tentang risiko komplikasi khusus, para ahli merasa cukup bukti untuk mengimbau para wanita dengan implan PIP melakukan operasi pengangkatan, sebagai langkah prefentif," tambah pernyataan resmi tersebut.(cak/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menonjol, Kekerasan Seks pada Anak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler