Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), terang Mendag, menunjukkan bahwa investasi RRT di Indonesia pada tahun 2006 mencapai US$ 31,5 jutaPada tahun 2007 investasi RRT mengalami penurunan menjadi US$ 28,9 juta, namun pada tahun 2008 terjadi peningkatan besar menjadi US$ 139,6 juta.
“Namun di luar angka-angka tersebut peran serta RRT saat ini dalam bentuk investasi maupun pembangunan sudah cukup besar, di bidang migas, prasarana pembangkit listrik 10.000 mw dan prasarana seperti jembatan Suramadu,” jelas Mendag, Rabu (19/8).
Dikatakan, minat investasi RRT yang sebagian besar di bidang sumber daya alam dan infrastruktur diperkirakan akan terus berlangsung
BACA JUGA: Pemerintah Jamin Semen Kupang Segera Beroperasi
“Pemerintah juga mengharapkan agar investasi RRT di Indonesia menjamah bidang-bidang lainnya seperti manufaktur,” tambah MendagMendag menjelaskan, negara-negara ASEAN umumnya berharap dengan ditandatanganinya Perjanjian Investasi ASEAN-RRT beberapa waktu lalu di Bangkok, Thailand, hubungan dengan RRT di masa depan tidak didominasi oleh kegiatan perdagangan antara ASEAN dan RRT, tetapi diimbangi dengan kegiatan pembangunan dan produksi agar ASEAN lebih berperan dalam mensuplai pasar global
BACA JUGA: RI Sebar Intel Pajak
Sekadar informasi, pada pertemuan bilateral antara AEM-RRT juga dibahas pentingnya mewujudkan pilar kerjasama ekonomi atau economic cooperation sebagai langkah-langkah komplementer dari perjanjian di bidang barang, jasa, dan investasi.
Beberapa ide kerjasama tersebut, lanjut Mendag, juga berkaitan dengan pembentukan kelompok khususnya kerjasama ekonomi termasuk pinjaman lunak untuk pembangunan prasarana yang akan mendukung integrasi ASEAN-China senilai USD 15 juta dan ASEAN-China Investment Cooperation Fund senilai USD 10 juta yang akan dikelola oleh China Exim Bank
BACA JUGA: Mayoritas Dikuatkan MA, KPPU Tetap Pede
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPPU Tuding LKPU UI Tidak Netral
Redaktur : Tim Redaksi