BACA JUGA: Bank Indover Bangkrut, Bukan Tanggung Jawab Indonesia
Tidak tangtung-tangngung, penurunan nilai ekspor tersebut mencapai 26 persen.“Nilai ekspor bulan Januari-Maret 2009 sebesar US$ 19,59 miliar. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2008 sebesar US$ 26,35 miliar, mengalami penurunan sebesar 25,69 persen,” terang Mendag, Mari Elka Pangestu saat meresmikan fasilitas baru di JICT, Rabu (27/5).
Kinerja ekspor nonmigas Indonesia periode Januari-Desember 2008 sebesar US$107,85 miliar telah mengalami peningkatan sebesar 17,22 persen, dibandingkan periode yang sama pada tahun 2007 sebesar US$ 92 miliar.
“Ini dapat diartikan ekspor Indonesia, khususnya ekspor nonmigas pada tahun 2008 masih memiliki daya saing di pasar internasional,” paparnya.
Dikatakan, penurunan nilai ekspor bukan hanya ditenggarai oleh adanya krisis global, namun juga disebabkan masih banyaknya permasalahan yang perlu mendapat perhatian dan penanganan bersama
“Kita (Depdag, Red) tidak berhenti melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak nilai ekspor
BACA JUGA: Kapasitas Produksi Bioethanol Minim
Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan mengembangkan pangsa pasar ekspor nonmigas, sebagai penghela Pembangunan Ekonomi Nasional,” terangnya.Ke depannya untuk meningkatkan daya saing eskpor, lanjut Mendag, Indonesia harus memiliki fasilitas pelabuhan bertaraf internasional melalui perbaikan kualitas infrastruktur, kualitas sumber daya manusia dan teknologi
BACA JUGA: Aprobi Minta Bahan Bakar Nabati Disubsidi
(cha/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Paripurna Alot, RDP dengan PLN Batal
Redaktur : Tim Redaksi