JAKARTA -- Sepanjang 2009, aksi teror bom di Jakarta, masih cukup tinggiTercatat, hingga akhir tahun ini, ibukota negara ini telah didera 57 kali ancaman bom
BACA JUGA: KPK Tak Ingin Ganti Mobil Dinas
Ancaman teror ini sebagi besar dilayangkan melalui telepon terhadap pusat perbelanjaan dan fasilitas pelayanan publik lainnya, yang menyulut kepanikan wargaBACA JUGA: DPD Desak KPK Usut Proyek Kualanamu
Antara lain teror bom ke gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Mall LTC Glodok tanggal 17 Juli lalu.Dari kasus ini polisi berhasil membekuk Syamsul (31) tersangka teror, sekitar Agustus lalu
BACA JUGA: Kriminalitas Ibukota Turun 10 Persen
''Untuk ancaman bom tersebut, dilakukan penyelidikan sebanyak 13 kasus dan empat kasus dapat diungkap,'' ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen (pol) Wahyono dalam keterangan pers akhir tahun di Polda Metro Jaya, Selasa (29/12) petang.Namun demikian tak semua teror berhasil dicegah sempurna, terbukti 17 Juli lalu ledakan bom terjadi di Mega Kuningan, yang menyebabkan sembilan korban meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-lukaBom bunuh diri ini, membuat kepercayaan dunia terhadap keamanan Indonesia menurunTidak berselang lama, polri membekuk gembong tersangka pelaku teror yang diduga kuat mengotaki peledakan bom di Jakarta dan sejumlah daerah di Indonesia, yakni duo tersangka teror bom asal negeri jiran Malaysia, DR Azhari dan Noordin M Top, serta sejumlah tersangka lain
Terakhir Kamis (24/12) lalu, mabes Polri menangkap Baridin dan anaknya Atta, mertua dan ipar NoordinDua pria yang tertangkap di Garut Selatan itu kini telah ditetapkan sebagai tersangkaTuduhannya melindungi Noordin dan menyimpan bahan peledak(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2010, KPK Bidik Penegak Hukum
Redaktur : Tim Redaksi