2010 Catat Rekor Ekspor-Impor, 2011 Digenjot

Senin, 03 Januari 2011 – 14:18 WIB
JAKARTA — Indonesia mencatatkan rekor ekspor dan impor tertinggi sepanjang 2010Untuk itu, pada 2011 ekspor dan impor kembali digenjot agar terjadi peningkatan yang signifikan

BACA JUGA: BPS: Inflasi di Luar Dugaan

Per November 2010, ekspor tercatat US$ 15,34 miliar atau mengalami kenaikan hingga 42,34 persen
Pada 2009, nilai impor US$ 13,07 miliar atau 48,29 persen

BACA JUGA: Pengumuman BPS Serentak di 2011



Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan, rekor ekspor sebelumnya tertinggi terjadi pada bulan Oktober 2010 yakni sebesar US$ 14,15 miliar
Sedangkan rekor impor sebelumnya terjadi pada periode Juli 2010 sebesar USD12,6 miliar.

"Impor dan ekspor kita mencatatkan yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia

BACA JUGA: Bea Masuk Kakao Bebani Daya Saing

Capaian ini sebelumnya tidak pernah terjadi dan ini menunjukkan bahwa perputaran perekonomian nasional tengah bergerak aktif,’’ kata Rusman, dalam paparan awal tahun 2011 di Jakarta, Senin (3/1).

Dia optimistis, realisasi nilai ekspor sepanjang Januari-Desember 2010 mencatatkan rekor tertinggi dengan menembus angka diatas US$ 150 miliar.

"Karena dari rekapan data pada Desember, sudah terjadi demand US$ 10 miliarArtinya bulan depan saat mengumumkan nilai ekspor satu tahun, angkanya bisa di atas US$150 miliar,’’ kata Rusman.

Untuk ekspor non migas pada November 2010 mencapai US$ 12,59 miliarSedangkan nilai ekspor secara kumulatif sepanjang Januari-November 2010 tercatat US$ 140,65 miliarPeningkatan ekspor non migas terbesar masih pada bahan bakar mineral sebesar US$ 889,2 juta.

"Kita masih konsisten ekspor terbesar dari dua jenis, yakni batu bara sebesar 16,91 persen dan lemak nabati (hasil CPO) sekitar 14,61 persenEkspor CPO kita masih tercatat besar karena keterbatasan kilang di dalam negeri,’’ kata Rusman.

Meski mencatat rekor baru secara keseluruhan, khusus untuk ekspor migas justru sebenarnya mengalami penurunan sebesar 3,17 persen dari US$ 2.841,9 juta menjadi US$ 2.751,9 jutaPenurunan ekspor migas ini disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak sebesar 24,08 persen menjadi US$ 230,1 juta dan ekspor gas turun sebesar 11,13 persen menjadi US$ 1.362,3 juta.

Sementara berdasarkan data Pertamina dan BP Migas, volume ekspor migas November 2010 terhadap Oktober 2010 untuk hasil minyak dan gas masing-masing turun 26,43 persen dan 6,98 persen.

"Sebaliknya, ekspor minyak mentah naik 9,57 persenSedangkan harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia naik dari USD82,26 per barel di Oktober 2010 menjadi US$ 85,07 per barel di Nobember 2010,’’ jelas Rusman.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai dan Pajak Barter Data


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler