"Semua bahan-bahan masih di Bappenas, dan dari rapat-rapat sebelumnya tidak ada kendala yang berarti," kata Ismeth saat ditemui di Graha Kepri.
Ditambahkan, rencana pembangunan ini sudah mendapatkan sinyal-sinyal dukungan dari pemerintah ChinaSebab, kata dia, pembangunan Jembatan Babin ini akan kerja sama secara goverment to goverment (G to G), antara pemerintah Indonesia dengan China.
Teknisnya, pemerintah China akan memberikan soft loan kepada Indonesia untuk membangun jembatan yang ditaksir akan menelan biaya sekiar Rp4 triliun itu.
"Seperti jembatan Suramadu, jembatan ini dikerjasamakan dengan negara asing atau G to G," katanya.
Meski demikian, beberapa calon investor yang selama ini melirik mega proyek tersebut, tidak serta merta dinyatakan gugur
BACA JUGA: Lantai Jembatan Ampera Retak
"Mereka masih tetap bisa ikut tender," ujar Ismeth.Namun Ismeth belum dapat memastikan, kapan proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan Kota Batam dan Kabupaten Bintan ini akan dimulai
BACA JUGA: Korban Keracunan Daging Sapi Membaik
Seperti Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Perhubungan, Bappenas, dan beberapa BUMN."Karena menterinya baru ganti, jadi pembahasannya sedikit tertunda," tandasnya.
Jika pembangunan jembatan Batam-Bintan ini terwujud, maka dipastikan akan menjadi jembatan terpanjang yang ada di Indonesia
BACA JUGA: Tiga Bocah Curi Uang Rp50 Juta
Panjang jalan pendekat di sisi Surabaya mencapai 4,35 km dan di sisi Madura 11,50 km.Sebelumnya, rekor jembatan terpanjang dengan desain konstruksi modern dipegang Jembatan Barito yang terletak di Barito Kuala, Kalimantan SelatanJembatan dengan panjang 1,08 KM ini menjadi sarana penghubung untuk masyarakat Kalimantan Selatan yang akan melintas menuju Kalimantan Tengah.(a/fuz/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petugas Ngaku Kurang Dana
Redaktur : Tim Redaksi