PALU - Jika tidak ada aral melintang, tahun 2012 mendatang, tepatnya April, masyarakat Palu akan mendapat tambahan daya 120 Megawatt Listrik dari PLTA Sulewana, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi TengahKabar gembira tersebut diungkapkan Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola M.Si pada pelantikan pengurus PMI Sulteng, di ruang Pogombo Kantor Gubernur, Sabtu (24/12) pekan lalu
BACA JUGA: PPA Kelola Aset Nganggur 7 BUMN
Kabar baik itu disampaikan Longki, setelah menanyakan langsung kepada Jusuf Kalla (JK), selaku investor yang membangun PLTA Sulewana, saat mendarat di Bandara Mutiara Palu, dalam rangka kunjungan melantik pengurus PMI Sulteng.Gubernur mengatakan, dirinya terpaksa harus menanyakan rencana operasi listrik Sulewana itu kepada mantan wakil presiden itu, karena banyaknya permintaan masyarakat
BACA JUGA: PLN Putuskan Lampu Jalan di Solo
Kalau sudah ketambahan 120 megawatt, kira-kira mati hidup tidak akan dialami lagi,” ungkap GubernurJusuf Kalla yang juga ketua umum PMI saat memberikan sambutan pelantikan pengurus PMI membenarkan hal tersebut
BACA JUGA: Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman
Jusuf Kalla mengatakan pada awal 2012, tepatnya April, ada 120 megawatt aliran listrik dari Sulewana yang akan masuk ke Kota Palu“Tahun depan, April 2012 mulai beroperasi 120 megawatt listrik dari Poso dan akan langsung ke PaluDan saya jamin kepada walikota mau bangun hotel berapapun, pabrik apapun, tidak ada masalah,” ungkap JKDia mengaku, urusan listrik merupakan urusan kesejahteraanDan salah satu sumber mencapai kesejahteraan dengan ketersediaan tenaga listrik yang cukupSaat ini menurut JK, listrik yang baik adalah listrik yang dikelola dari sumber daya alam.
JK mengungkapkan mengapa dirinya memilih Poso dengan meminta adiknya membangun tenaga listrik dengan tenaga air, karena salah satunya demi peningkatan kemakmuran masyarakat Sulteng, khususnya PosoDengan kemakmuran Sulteng khususnya Poso secara ekonomi, kata dia, akan mengatasi masalah-masalah lainnya yang memicu konflik. “Karena sulit kemakmurannya, akan terjadi konflik berkepanjanganDengan demikian ekonomi sulit berkembang,” jelasnya.
Dengan berkembangnya ekonomi, semua bidang sektor bergerak “Jika telah terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat, maka tidak akan ada lagi yang namanya konflik di masyarakat,” tandasnya.(awl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Natal dan Tahun Baru, Harga Tiket Pesawat Melambung
Redaktur : Tim Redaksi