SURABAYA - PT Sriwijaya Air berencana mendatangkan 22 pesawat baru pada 2012Rencana ekspansi Maskapai penerbangan full service airline itu ditujukan untuk melengkapi 30 unit pesawat yang telah mereka operasikan selama ini
BACA JUGA: Butuh Banyak IPO untuk Capital Inflow
District Manager Sriwijaya Air Surabaya Hendrik Ardiansyah mengatakan, 22 pesawat tersebut meliputi 12 unit jenis Boeing 737-500, lima unit Boeing 737-800 NG, dan lima unit pesawat kecil jenis Embraer E-190
BACA JUGA: Samsung Perluas Pasar
"Dengan begitu, kami bisa mengatasi tingkat keterisian penumpang (load factor) yang saat ini sudah mencapai 95 persen," katanya
Pesawat-pesawat baru tersebut akan didatangkan secara bertahap
BACA JUGA: ADM Luncurkan All New Xenia
Akhir kuartal pertama 2012 akan datang Boeing 737-500"Kebutuhan dan tuntutan pelanggan saat ini semakin meningkatKami pun terpacu untuk mereposisi segmen market dengan memberikan layanan kelas bisnis dan juga ekonomi," tuturnya usai perayaan HUT kedelapan Sriwijaya Air di Surabaya, Kamis(10/11)Hendrik menambahkan, dengan merangkul dua segmen yang berbeda, pihaknya berambisi mempertahankan posisi ketiga market share maskapai penerbangan IndonesiaPenambahan pesawat ini juga akan berpengaruh terhadap penambahan frekuensi penerbangan, khususnya dari Surabaya menuju Jakarta"Frekuensi untuk penerbangan Surabaya-Jakarta akan menjadi 8-9 kali dari yang sebelumnya enam kali," ujarnya
Selain ke Jakarta, untuk rute ke Barat, Sriwijaya Air juga menerbangi rute Surabaya-Semarang, Surabaya-Bandung, dan Surabaya-JogjaMeski demikian, pihaknya juga berambisi menguasai pasar penerbangan kawasan Indonesia Timur, khususnya untuk rute Surabaya-Balikpapan, Surabaya-Ujung Pandang, Surabaya-Kupang, Surabaya-Manado, dan Surabaya-Banjarmasin
"Secara keseluruhan, jumlah penumpang yang terangkut hingga Oktober mencapai 60 ribu penumpangKomposisinya 24 ribu penumpang atau 40 persen ke rute barat, dan 36 ribu penumpang atau 60 persen ke rute timur," katanya(gal/fat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BII Terbitkan Surat Utang Rp 6 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi