2013, Presiden Minta Lifting Minyak 1 Juta Barel

Selasa, 06 September 2011 – 11:33 WIB

JAKARTA — Menghadapi ketidakpastian harga minyak yang terus meningkat dan kebutuhan dalam negeri, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menargetkan hingga tahun 2013 mendatang, lifting minyak bisa mencapai 1 juta barelUntuk itu seluruh Kementrian terkait lifting minyak diminta untuk memikirkan langkah-langkahnya.

Permintaan ini diungkapkan Menteri Koordinator bidang perekonomian Hatta Rajasa usai rapat kabinet terbatas bersama Presiden SBY dan Wapres Boediono di kantor Presiden, Selasa (6/9)

BACA JUGA: Fadel Optimistis Swasembada Garam 2014

"Dalam waktu singkat, maksimal 2013 Presiden minta lifting minimal 1 juta barel
Jadi Kementrian diminta melaporkan langkah-langkah yang harus dilakukan mencapai itu,’’ kata Hatta.

Untuk mencapai target lifting 1 juta barel, Presiden meminta penurunan karena faktor ilmiah minyak bumi bisa turun dari 12 persen menjadi 3 persen

BACA JUGA: Emas Sumbang Inflasi Terbesar

Sehingga produksi minyak di lapangan sebesar 900.000 barel per hari, bisa dipertahankan
Untuk itu perlu dilakukan berbagai recovery berbagai sumber minyak seperti Blok Cepu, Banyu Urip dan lainnya.

‘’Jadi diharapkan ada optimalisasi sumur, target 44.000 barel per day ditambah 12.000 barel per day harus didapatkan

BACA JUGA: BI Batasi Bank Syariah Fokus di Gadai Emas

Investasi juga jangan dihambat untuk kepentingan macam-macam,’’ kata Hatta.
       
Selain peningkatan lifting minyak, Presiden SBY juga meminta percepatan listrik 10 ribu MW tahap pertama segera selesaiDitargetkan 2012 sudah bisa dimulai proyek 10 ribu MW tahap II dan akan selesai pada tahun 2015Untuk tahap pertama akan segera dibangun 2X1.000 MW di Jawa Tengah.

"Presiden juga meminta dengan pertumbuhan ekonomi 6,5 persen, penyerapan tenaga kerja bisa mencapai 4,1 juta orangInflasi di bawah 4 persen dan defisit terus menurunPresiden juga minta utang luar negeri dikurangi,’’ kata Hatta.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Malaysia Incar Bank Mutiara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler