JAKARTA – Harga emas perhiasan menyumbang inflasi tertinggi pada AgustusJika tak ada gejolak harga emas, inflasi Agustus bisa lebih landai
BACA JUGA: BI Batasi Bank Syariah Fokus di Gadai Emas
Emas perhiasan memberikan kontribusi inflasi hampir 0,2 persen, tepatnya 0,19 persen dari seluruh inflasi Agustus yang mencapai 0,93 persenBACA JUGA: Investor Malaysia Incar Bank Mutiara
Inflasi tak lagi disumbang bahan pokok, tapi emas perhiasan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan di kantornya, Senin (5/9).Rusman menjelaskan, harga emas naik cukup tinggi hingga 9,1 persen sepanjang Agustus
BACA JUGA: Potongan Fee Levy Danai IPF
Dia menambahkan, kenaikan harga emas di pasar domestik mengikuti pergerakan harga di pasar duniaBPS memproyeksi kecenderungan harga emas terus meningkat sepanjang tahun iniHarga emas sepanjang Agustus sempat menembus USD 1.600 per troy ounce.Menurut Rusman, pemicu inflasi tertinggi kedua juga bukan dari bahan pokokBiaya pendidikan menjadi kontributor kedua inflasi dengan porsi 0,12 persen”Agustus kebetulan masih dalam suasana tahun ajaran baru untuk SD, SMP, dan SMA,” ujarnyaPenyumbang inflasi berikutnya, antara lain, beras 0,09 persen, angkutan udara 0,08 persen, ikan segar 0,10 persen, cabai merah 0,04 persen, daging sapi 0,03 persen, dan angkutan antarkota 0,02 persen.
Adapun komoditas penyumbang deflasi, antara lain, bawang merah yang harganya jatuh 20 persen sepanjang AgustusBawang merah menyumbang deflasi 0,11 persenLalu kontribusi bawang putih terhadap deflasi 0,07 persen dan telur ayam ras menyumbang 0,02 persen.
Laju inflasi sepanjang Januari hingga Agustus baru 2,69 persenSedangkan laju inflasi year on year 4,79 persenRusman mengatakan, dengan menyisakan empat bulan pada tahun ini, inflasi bisa berada di bawah 5 persenSebab, berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, inflasi empat bulan terakhir berada di kisaran 2 persen
”Jadi, dengan inflasi 2,69 persen, bisa di bawah 5 persen,” katanyaInflasi komponen inti pada Agustus 1,09 persenLaju inflasi komponen inti Januari hingga Agustus 3,45 persen dan year on year 5,15 persen.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa juga optimistis bahwa inflasi sepanjang tahun bisa tetap melandai di bawah 5 persenMenurut Hatta, pengendalian harga bahan kebutuhan pokok juga masih berjalan sesuai dengan target”Itu juga berkat TPID (tim pengendali inflasi daerah) kita berjalan,” kata Hatta(sof/c2/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuota BBM Subsidi Terancam Jebol
Redaktur : Tim Redaksi