2014, Terancam Krisis Guru SD

Dampak Kebijakan 1974

Selasa, 25 Januari 2011 – 09:25 WIB

KEBUMEN -- Kebijakan pemerintah yang dikeluarkan tahun 1974 terasa dampaknya mulai tahun depanKabupaten Kebumen terancam mengalami krisis tenaga pendidik atau guru, terutama untuk guru sekolah dasar (SD)

BACA JUGA: Berharap Status BLU PTN Tekan Penyimpangan Dana

Puncak krisis diprediksi terjadi mulai 2014.

Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kebumen Drs HM Priyono MMPd menjelaskan, ancaman krisis guru ini menyusul bakal terjadinya pensiun massal
Ini dampak dari pengangkatan massal tenaga guru SD yang dilakukan pemerintah pada tahun 1974 lalu

BACA JUGA: Rektor Merasa Nyaman dengan Status BLU PTN

Saat itu proses pengangkatan guru memang dipermudah melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor I tahun 1974


"Pengangkatan guru yang serentak di tahun itu, menyebabkan masa pensiun mereka juga bakal bersamaan

BACA JUGA: Kemdiknas Siap Tarik Buku Seri SBY

Asumsinya, guru tersebut diangkat pada usia 20 tahun dan pensiun pada umur 60 tahun," ujar Priyono, yang saat memberikan keterangan kemarin didampingi Kabid Tenaga Kependidikan Agus Septadi.

Dia menjelaskan, pensiun massal akan dimulai tahun depan dan puncaknya akan terjadi mulai tahun 2014 mendatang hingga 10 tahun kemudian“Jika mengacu pada pengangkatan massal itu, maka otomatis akan terjadi pensiun massal pada tahun 2014,” ujar Agus Septadi yang juga ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kebumen iniJika tak segera diantisipasi, dikhawatirkan dapat mengancam mutu pendidikan di Kebumen.

Menurut Agus Septadi, kondisi ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Kebumen, tapi juga menyeluruh di seluruh IndonesiaBahkan di Jawa Tengah diprediksi akan kekurangan sekitar 50 ribu guru akibat pensiun massal tersebut.

Bahkan dia mengaku mendapat informasi, dalam satu bulan jumlah guru pensiun ada yang mencapai mencapai 17 ribu sekaligus"Tapi saya kurang paham bulan dan tahunnya,” ujar diaJika diamati, ujar Agus, krisis guru selalu dialami setiap 20 tahun sekaliKrisis guru pernah terjadi pasca peristiwa G30 S PKI, kemudian di era tahun 80-an juga terjadi krisis guru olahraga.

Dia menambahkan, hingga kini pihaknya masih mencari cara untuk mengatasi persoalan yang cukup pelik bagi dunia pendidikan KebumenSalah satu yang sudah dilakukan adalah dengan melakukan pendataan, baik guru SD yang akan pensiun maupun ketersediaan guru di wilayah KebumenMeski demikian dia tetap merasa khawatir akan terjadi kekosongan tenaga pengajar cukup besar

"Apalagi belakangan ini pengangkatan guru PNS cuma mengandalkan rekruitment sajaPadahal jumlah perekrutan CPNS untuk formasi tenaga kependidikan tiap tahunnya tidak sebanding dengam jumlah PNS guru yang pensiun," ulasnyaHal ini disebabkan kuota formasi perekrutan CPNS ditentukan oleh pemerintah pusatSebagai gambaran, pemerintah pusat hanya mengalokasikan formasi guru sebanyak 89 orang saja pada recruitment CPNS Kebumen tahun 2010 kemarin.

Kondisi ini diperparah dengan larangan mengangkat tenaga honorer guru untuk membantu kegiatan belajar mengajar di sekolah“Kami berharap pensiun guru massal bisa segera diantisipasi dengan kebutuhan pengisian untuk pengangkatan guru baruKarena itu pada recruitment 2013 mendatang, formasi guru hendaknya mendapat alokasi yang jauh lebih besar sehingga krisis guru bisa diatasi,” tandasnya(has/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 36 Kepsek Ikuti Konferensi di Brunai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler