jpnn.com - JPNN.com - Awal tahun baru, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur (DPRD Jatim) menatapnya dengan pertumbuhan ekonomi secara optimis.
Komisi B yang membawahi bidang perekonomian ini memandang pertumbuhan ekonomi di Jatim akan semakin baik.
BACA JUGA: Inilah Prediksi Support dan Resistance IHSG
Bahkan trendnya akan meningkat dibanding 2016. Hal tersebut disampaikan oleh anggota DPRD Jatim Muhammad Zaenal Lutfi.
Dirinya mengatakan, akan ada sejumlah faktor yang bakal mendongkrak pertumbuhan ekonomi Jatim.
BACA JUGA: Ini Daftar Golongan Tarif Listrik, Turun per Januari
Di antaranya adalah dihapusnya peraturan yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi di daearah.
Dia mencontohkan, seperti pada larangan bagi pegawai negeri sipil atau satuan perangkat kerja daerah (SKPD) guna melaksanakan rapat di hotel.
BACA JUGA: Bank Bukopin Tampung Dana Repatriasi Rp 1 T
Aturan tersebut pernah dikeluarkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN RB) saat dijabat Yuddy Chrisnandi.
Namun pasca reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, dan posisi MenPAN berpindah ke tangan Asman Abnur. Maka aturan tersebut dicabut.
“Larangan rapat di hotel oleh pegawai negeri sipil, yang terjadi bukan penghematan. Melainkan penurunkan pertumbuhan ekonomi di sekitar hotel,” ujar Lutfi seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Selasa (3/1).
Tak hanya itu, Lutfi juga berharap serapan anggaran dalam APBD 2017 bisa lebih tinggi dibanding tahun lalu.
Pasalnya, ini akan menjadi faktor pendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Sebelumnya, Gubernur Jatim, Soekarwo optimis pada 2017 pertumbuhan ekonomi di Jatim mengalami peningkatan mencapai 5,7 persen bahkan sampai 6,1 persen.
Optimisme tersebut muncul berdasarkan atas potensi investor yang masuk ke Jatim akan menyumbang Rp 15 triliun. “Perdagangan dalam negeri bekerjasama dengan provinsi lain akan lebih ditingkatkan lagi,” tegas Soekarwo.
(bae/nur/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bulan ini Tarif Listrik Turun
Redaktur : Tim Redaksi