2018, Pertumbuhan Ekonomi Bisa 6,5 Persen

Kamis, 24 Maret 2016 – 13:42 WIB
Bank Indonesia. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Reformasi struktural yang sedang gencar dilakukan pemerintah mendapat pujian dari Bank Indonesia. Kebijakan pemerintah itu diyakini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Apabila reformasi struktural secara konsisten dijalankan pemerintah, ekonomi Indonesia akan mampu mengatasi perlambatan ekonomi dunia. Terutama apabila ada perbaikan pengelolaan fiskal, penghilangan subsidi energi, pemberian bantuan yang tepat sasaran, pembenahan infrastruktur, serta kualitas sumber daya manusia.

BACA JUGA: Bank Jabar Banten Sebar Dividen Rp 828 Miliar

Gubernur BI Agus Martowardojo meyakini pertumbuhan ekonomi tahun ini berkisar 5,2-5,6 persen. Optimisme tersebut didorong investasi pemerintah, konsumsi, serta investasi swasta.

“Pada 2018, kita bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 6,5 persen,” kata Agus, Rabu (23/3) kemarin.

BACA JUGA: Berharap 1 April Harga Premium Turun jadi Segini

Agus menilai, peningkatan kekuatan ekonomi domestik sangat penting saat terjadi ketidakpastian ekonomi global. Karena itu, kebijakan fiskal dan moneter harus ditujukan untuk menyokong permintaan domestik.

“Namun, permintaan tidak dapat dioptimalkan apabila permasalahan struktural tidak diselesaikan dengan baik,” kata mantan Menteri Keuangan itu. (dee/jos/jpnn)

BACA JUGA: Bank Mandiri Makin Agresif di Timor Leste

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebijakan Tax Amnesty Harus Didukung Data Pasti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler