#2019GantiPresiden Sejajar dengan Tagline Jokowi 2 Periode

Sabtu, 01 September 2018 – 00:07 WIB
Kabag Ops Polrestabes Surabaya, AKBP Bambang Sukmo Wibowo memberikan imbauan kepada massa aksi pendukung Dekalrasi #2019GantiPresiden. Foto: Moh Mukit/JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Langkah – langkah yang diambil aparat kepolisian dalam menyikapi deklarasi #2019GantiPresiden berdampak buruk pada nama Polri. Polri akan dinilai terlalu dalam terbenam dalam kungkungan politik. Hingga akhirnya kepercayaan publik terhadap Polri kian tergerus.

Direktur Eksekusif Partnership Advancing for Democracy and Integrity (PADI) M. Zuhdan menjelaskan, saat ini posisinya seakan-akan muncul penolakan dan larangan deklarasi ganti presiden. Namun, posisi Polri yang justru tidak berada di tengah lebih memukul publik.

BACA JUGA: Eks Tim Mawar Sebut Istana Panik Hadapi #2019GantiPresiden

”Sebab, Polri merupakan lembaga penegak hukum yang dalam alam pikiran masyarakat harus berkeadilan,” terangnya.

Deklarasi ganti presiden merupakan hak berpendapat yang sejajar dengan hak berpendapat agar Jokowi dua periode. Keduanya dilindungi pendapatnya yang seharusnya pelindungnya adalah kepolisian.

BACA JUGA: Habib Novel Sebut Persekusi #2019GantiPresiden Bisa Dipidana

”Maka, Polisi dalam era demokrasi itu seharusnya menjaga bagaimana kedua hak berpendapat yang bertolak belakang itu tetap berjalan, kedua-duanya. Bukan hanya salah satu,” tuturnya.

Bila, memang Polri masih beralasan bahwa alasan keamanan melarang deklarasi 2019 ganti presiden, maka konsekuensinya semakin besar. Polri bisa dinilai masyarakat sebagai alat politik sekelompok orang.

BACA JUGA: Pernyataan Keras PA 212 soal Penolakan #2019GantiPresiden

”Kondisi itu bsia membuat ketidakpercayaan publik terhadap Polri, bisa menggerus kepercayaan yang selama ini dijaga,” ujarnya.

Apalagi, kondisi di lapangan saat ini makin parah, sampai-sampai ada sweeping kaus 2019 ganti presiden. ”Kondisi ini akan membuat luka di hati masyarakat dan konsekuensinya akan besar bila semakin banyak yang tidak percaya kepada Polri,” tuturnya.

Apa konsekuensi dari ketidakpercayaan publik pada Polri? Dia mengatakan, setiap kebijakan Polri bisa jadi akan mendapatkan penolakan. Karena masyarakat akan curiga terlebih dahulu.

”Bahkan walau kebijakan itu sebenarnya baik, tapi bisa ditolak. Sudah banyak contohnya, seperti Densus Tipikor, juga ditolak,” paparnya.

BACA JUGA: Please, Jangan Kotori Air Zamzam dengan #2019GantiPresiden

Sementara Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto menjelaskan bahwa sebenarnya deklarasi itu tidak masalah bila tidak ada penolakan. Masalahnya, terdapat penolakan.” Maka kami tengahi agar tidak bentrok,” ungkapnya.

Menurutnya, Polri sudah menghimbau dua-duanya agar tidak terjadi benturan. Kejadian di Karawang juga sudah diimbau. ”Kalau terjadi benturan, polisi lagi yang disalahkan,” dalihnya. (idr)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Perlu Takut #2019GantiPresiden, Cukup Lakukan Ini Saja


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler