JAKARTA – Menteri BUMN, Mustafa Abubakar mengungkapkan, sebanyak 21 BUMN mengalami kerugian selama tiga tahun, dalam kurun waktu lima tahun terakhirTerhadap BUMN yang merugi Kementerian BUMN terus melakukan langkah-langkah dan upaya penyelesaian agar tidak merugi berkelanjutan.
‘’Terdapat 21 BUMN yang terus rugi selama tiga tahun dalam lima tahun terakhir,’’ ungkap Musatafa dalam jumpa pers tentang laporan kinerja BUMN di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (5/11)
BACA JUGA: Tegaskan RI Pengalaman Urus Inalum
BUMN yang merugi dalam tiga tahun itu adalah PT Indah Karya, PT Pelni, PT Rukindo, PTVN XIV, PT Kertas Leces, PT Pradnya Paramita, PT Perikanan Indonesia, Perum Prasarana Perikanan Samudra, PT Bona Bisma Indra, serta PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari.Selain itu, sebut Mustafa, PT Survei Idara Penas, Perum PPD, PT MNA, PT KKA, PT Balai Pusataka, PT Iglas, PT Insan, PT Primissima, Pt Industri Kapal Indonesia dan Perum PFN. Mustafa mengatakan, pihaknya telah melakukan identifikasi penyebab kerugian dan langkah-langka penyelesaiannya
Mustafa juga mengatakan bahwa saat ini PT PPA juga sedang melakukan penganan terhadap empat BUMN rugi dan bermasalah lainnya, yakni PT Waskita Karya, PT PAL, PT Djakarta LIoyd dan PT Varuna Tirta Prakasya
BACA JUGA: Terapkan Transparansi, Pertamina Gandeng BPK
‘’ Kementerian BUMN berkomitmen untuk melakukan restrukturusasi, baik melibatkan PT PPA maupun dilakukan BUMN sendiri,’’ tuturnyaBACA JUGA: IPO KS Sarat Rekayasa Konspiratif
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah Hatta Berminat Beli Saham KS
Redaktur : Tim Redaksi