jpnn.com - MEKKAH - Ketua Tim Pengawas haji DPR RI, Fahri Hamzah mengaku prihatin karena pemerintah Indonesia baru mengungkap adanya total 225 jamaah haji Indonesia yang hilang atau belum teridentifikasi posisi mereka sejak Tragedi Mina, Jumat (24/9) kemarin. Jumlah ini tidak termasuk 3 yang sudah dipastikan wafat dan 6 yang dirawat di rumah sakit.
Melalui siaran persnya, Jumat (25/9) malam, Fahri mengatakan dengan adanya fakta tersebut, pemerintah Indonesia harus bertindak lebih profesional dan cepat. Begitu juga pemerintah Arab Saudi harus lebih siap dan terbuka dalam mengendalikan dan mengkomunikasikan manajemen jamaah sejak kedatangan sampai kepulangan khususnya di daerah rawan seperti mina dan sekitarnya.
BACA JUGA: Astaghfirullah...! 225 Jemaah Calon Haji Indonesia Hilang
Pemerintah Saudi, menurut Fahri, harus segera mengungkap identitas seluruh korban wafat yakni 717 jamaah, baik namanya, asal negaranya, dan keterangan lain yang relevan.
Kemudian mendata segera jamaah yang terluka (863 jamaah) baik yang masih berada di rumah sakit atau ditempat penampungan lainnya.
BACA JUGA: Politikus PKS Tolak Kretek Masuk RUU Kebudayaan
“Pihak pemerintah Indonesia harus segera berkordinasi dengan semua pihak dan bekerja secara proaktif untuk menjelaskan posisi dari 225 nama yang dikabarkan hilang,” tegas Fahri.
Sebetulnya, ujar politikus PKS itu, tidak terlalu sulit untuk mengeceknya karena sejak awal data base jamaah Indonesia cukup lengkap untuk memantau kelompok dan pergerakan kelompok jamaah berdasarkan kloter, maupun KBIH.
BACA JUGA: Program Desa Belum Jalan Ini Penyebabnya...
Ia berharap pemerintah Indonesia secara maksimal menggunakan waktu dan fasilitas yang ada untuk mencari posisi sisa jamaah kita.
“Kami berdoa dan berharap bahwa jamaah kita masih hidup dan berpindah konsentrasi tempat ibadah dan atau tempat tinggal sementara,” katanya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Empat Seruan Kemdagri Atasi Lambannya Program Dana Desa
Redaktur : Tim Redaksi