jpnn.com, LIMAPULUH KOTA - Sebanyak 23 warga di Lubuaklimpato, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, diduga keracunan makanan usai mengonsumsi makanan di pesta pernikahan yang dihelat pada Rabu malam (9/1).
Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami muntah-muntah dan mencret usai menyantap pecel yang disajikan dalam pesta pernikahan tersebut.
BACA JUGA: Harga Tiket Pesawat Mahal, Sumbar Menjerit
"Benar. Untuk informasi lebih lengkap, silahkan hubungi Deni," kata Kepala Dinas Kesehatan Limapuluh Kota dr Tien Septino seperti dilansir Padang Ekspres (Jawa Pos Group), hari ini.
Pejabat Dinas Kesehatan Limapuluh Kota Deni Hendra Suryadi yang kerap mengkoordinir petugas surveilans di kabupaten ini mengatakan, Dinas Kesehatan Limapuluh Kota awalnya mendapatkan informasi dugaan keracunan massal di kawasan Lubuaklimpato ini dari Puskesmas Tanjungpati.
BACA JUGA: Jajan Sagon, 8 Murid SD di Lahat Langsung Mual dan Muntah
"Begitu mendapat informasi, kita langsung turunkan petugas surveilans. Dari hasil pendataan yang dilakukan, memang ada 23 orang yang mengalami gejala keracunan, seperti muntah-muntah dan mencret. Mereka, tidak hanya warga Limapuluh Kota saja, tapi juga ada warga Kota Payakumbuh. Karena yang namanya baralek, tentu tamu dan undangan banyak," kata Deni.
Dari 23 orang yang mengalami gejala keracunan tersebut, sebanyak 7 orang sempat dibawa ke RSUD Adnaan WD Payakumbuh. Kemudian, 4 orang dilarikan ke Rumah Sakit Yarsi Payakumbuh dan 1 orang dibawa ke RSUD Achmad Darwis Suliki.
BACA JUGA: Kontroversi Halal - Haram, Imunisasi MR di Sumbar Rendah
"Dari 7 orang yang dibawa ke RSUD Adnaan WD Payakumbuh, hanya 2 orang yang sempat dirawat. Sedangkan 5 orang, sudah dibolehkan pulang. Kalau yang dibawa ke RSUD Achmad Darwis dan RS Yarsi, seluruhnya memang sempat dirawat. Tapi, hari ini, sebagian sudah pulang," kata Deni.
Dia menjelaskan, sari pendataan yang dilakukan petugas surveilans Dinas Kesehatan Limapuluh Kota dan hasil pemeriksaan medis di rumah sakit, mereka yang diduga mengalami keracunan usai menghadiri baralek ini, seluruhnya mengaku menyantap pecel atau pical yang dihidangkan tuan rumah pada Rabu malam (9/1).
Sedangkan tamu yang menghadiri pesta pernikahan itu pada Rabu siang, tidak ada yang mengalami gejala keracunan.
"Tampaknya yang kena gejala keracunan ini, adalah tamu yang datang baralek pada Rabu malam. Dimana, mereka umumya mengaku memakan pecel yang disajikan tuan rumah. Sehingga sejak Rabu malam sampai Kamis siang itu, banyak terdengar keluhan muntah-muntah dan mencret.
“Tapi sekarang, sudah tertangani. Yang dibawa ke Puskesmas Tanjungpati, seluruhnya sudah dibolehkan pulang. Kami bersama Kapolsek Harau dan jajaran, termasuk juga Babinsa, ikut memantau kondisi pasien di Puskesmas Tanjungpati," kata Deni Hendra.(frv)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terpidana Korupsi Pengadaan Lahan IAIN Bayar Denda Sebegini
Redaktur & Reporter : Budi