jpnn.com, BALIKPAPAN - Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso melantik 233 siswa menjadi prajurit TNI AD, Kamis (14/4).
Para prajurit yang dilantik itu menyandang pangka Prajurit Dua (Prada). Para prajurit ini telah berhasil menyelesaikan Pendidikan Pertama Tamtama TNI Angkatan Darat Gelombang II Tahun 2021.
BACA JUGA: PP Gaji ke-13 & THR Sudah Diteken Jokowi, Ada Tambahan Tukin untuk PNS, PPPK, TNI, Polri
Pendidikan itu berlangsung selama lima bulan di Resimen Induk Kodam (Rindam) VI Mulawarman di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Adapun Prada Dwiky Agus Wibisana terpilih menjadi siswa terbaik angkatan ini.
"Selamat dan sukses kepada saudara semua," kata Mayjen Teguh.
BACA JUGA: TNI Sudah Memperhitungkan Kemungkinan Lonjakan Covid-19 Setelah Libur Lebaran
Pelantikan berlangsung secara virtual. Mayjen Teguh berada di Ruang Yudha Markas Kodam VI Mulawarman di Balikpapan.
Para prajurit yang dilantik ada di Gedung Loyalis Markas Komando Rindam di Banjarbaru.
BACA JUGA: Jenderal Dudung Mewujudkan Mimpi Henz Songjanan jadi Prajurit TNI AD
"Terus tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, hayati dan amalkan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI, jadilah prajurit kebanggaan TNI AD dalam setiap melaksanakan tugas,” kata Mayjen Teguh kepada para prajurit yang sebagian besar masih dalam usia akhir belasan tahun itu.
Jenderal bintang dua itu menambahkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dasar keprajuritan yang sudah diajarkan pelatih, merupakan bekal dasar untuk melaksanakan tugas sebagai prajurit tamtama.
Ilmu itu akan terus ditambah lagi dengan pendidikan dasar kecabangan.
Mayjen Teguh Rumekso mengingatkan para prajurit siswa yang berasal dari berbagai kalangan ini telah mengalami perubahan status sosial dari yang semula masyarakat sipil menjadi anggota militer.
Perubahan status itu selain menjadi kebanggaan keluarga juga menuntut kesadaran dan disiplin tinggi.
“Sayangi dirimu dan keluargamu dengan menghindari semua bentuk pelanggaran,” tegas Panglima.
Pendidikan prajurit tamtama di TNI AD bersyarat serendahnya harus lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat. Usia saat mendaftar tidak lebih muda dari 17 tahun sembilan bulan.
Bila lulus syarat administrasi, calon tamtama kemudian harus menjalani tes kesehatan jasmani, mental ideologi, dan tes psikologi sebelum menempuh pendidikan dan latihan dasar kemiliteran. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi