jpnn.com, SIDOARJO - Tidak semua penduduk Sidoarjo, Jawa Timur memiliki akta kelahiran. Data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) menyebutkan, penduduk rentang usia 0 sampai 18 tahun, hanya 76 persen yang memiliki akta kelahiran.
Artinya, 24 persen tidak memilikinya. Salah satu upaya yang dilakukan Dispendukcapil adalah melakukan pelayanan jemput bola pengurusan akta kelahiran.
BACA JUGA: 4 Kecamatan Disulap Jadi Kota Baru di Sidoarjo
Seperti yang dilakukan dilakukan di kantor Kecamatan Candi, Rabu (14/6).
Dalam kegiatan yang disebut one day service itu, adalah program memberikan kemudahan bagi penduduk yang belum mempunyai akta kelahiran.
BACA JUGA: Biaya Gratis, Tapi kok Banyak Anak-anak Belum Punya Akta Kelahiran?
Selain akta kelahiran, Dispendukcapil juga membuka layanan untuk akta kematian.
“Hanya 30 menit, akta kelahirannya akan selesai,” ungkap Kepala Dispendukcapil Sidoarjo Medi Yulianto.
BACA JUGA: Sebanyak 379.637 Anak Belum Punya Akta Kelahiran
Menurut dia, pelayanan cepat ini terealisasi jika semua persyaratan sudah lengkap. Karena itu, sebelum one day service, pihaknya sudah melakukan penyuluhan ke berbagai kecamatan. Seperti kecamatan Taman, Gedangan, dan Sedati.
Jadi begitu masyarakat datang, persyaratannya sudah beres. Syarat yang dibutuhkan di antaranya adalah formulir akta kelahiran atau akta kematian yang ada di desa, foto kopi Kartu Keluarga (KK), foto kopi surat nikah yang dilegalisir Kantor Urusan Agama (KUA), dan surat keterangan lahir atau surat keterangan kematian dari rumah sakit.
“Syaratnya diserahkan ke kami, tunggu 30 menit, kemudian aktanya sudah bisa dibawa pulang,” lanjut Medi.
Camat Candi M Solichin mengapresiasi adanya layanan jemput bola ini. Kata dia, terobosan seperti itu sangat membantu masyarakat. Sebab selama ini banyak warga yang mengaku kesulitan mengurus akta kelahiran dan kematian di kantor Dispendukapil.
“Kalau hadir di kecamatan kan lebih dekat dan memudahkan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, dalam one day service di Kecamatan Candi juga bekerjasama dengan Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) Jawa Timur.
Ketua PJI Jawa Timut Nikolaus Kondomo mengatakan, kerja sama tersebut sebagai bentuk pengabdian ke masyarakat yang menjadi salah satu program kerjanya.
“Kami membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih mudah,” tandasnya. (nis/jee)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengin Cepat Kaya, Pelihara Pesugihan, Syaratnya Bercinta Bareng Pria
Redaktur : Tim Redaksi