jpnn.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi mengatakan upaya pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla melindungi warga negara Indonesia di luar negeri terus dilakukan. Salah satunya di Filipina Selatan.
Dalam pernyataan pers tahunannya di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta pada Selasa (9/1), Retno mengaku baru kembali dari Davao City, Filipina pada 3 Januari 2018.
BACA JUGA: Menlu Retno Kembali Ajak Dunia Bela Palestina
Itu dilakukan untuk menyerahkan dokumen kependudukan kepada warga keturunan Indonesia.
"Secara simbolik saya menyerahkan 300 paspor Indonesia kepada warga keturunan Indonesia yang tinggal berpuluh tahun di Filipina, tanpa ketetapan status kewarganegaraan," ucap Retno dalam laporannya.
BACA JUGA: TNI Siapkan Prajurit Terbaik Mengamankan Perwakilan RI di LN
Retno juga mengungkap bahwa hasil kerja sama KJRI Davao dengan pemerintah Filipina dan UNHCR, berhasil mendata 8.745 warga keturunan Indonesia di delapan provinsi di Filipina selatan.
"Dari jumlah tersebut 2.425 sudah diberikan surat penegasan kewarganegaraan Indoensia," tegas menteri kelahiran Semarang ini.
BACA JUGA: Menlu: Rencana Trump Mengancam Perdamaian Palestina - Israel
Diakuinya bahwa proses pendataan hingga penetapan tersebut bukan persoalan mudah.
Namun, itu harus dilakukan karena negara ingin memberikan perlindungan maksimal kepada warganya di luar negeri.
"Selama saya berada di Davao, Indonesa dan Filipina juga sepakat meningkatkan kerja sama pendidikan, terutama pendidikan di sekolah-sekolah Islam di Filipina Selatan. Indonesia menawarkan 100 beasiswa setiap tahun," tambahnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketika Mereka Hafal Indonesia Raya, Konjen Merinding Terharu
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam