25 Hari Terapung di Peti Es, Nelayan Myanman Selamat

Rabu, 21 Januari 2009 – 09:58 WIB
CANBERRA– Nasib baik masih memayungi dua nelayan asal Myanmar iniMereka selamat meskipun sudah 25 hari terapung-apung di Selat Torres, Australia, dengan hanya menumpang peti es

BACA JUGA: Kerugian di Jalur Gaza Mencapai Rp 22,6 T

Sementara, kapal yang mereka gunakan untuk memancing ikan kandas dan nasib 18 rekan mereka lainnya masih belum jelas


Associated Press melaporkan, dua pria yang masing-masing berusia 22 dan 24 tahun itu ditemukan Sabtu (17/1) waktu setempat

BACA JUGA: Bush Sempat Beri Dua Grasi dan Telepon Belasan Kolega

Karena mengalami dehidrasi berat dan sangat kelelahan, keduanya lantas dievakuasi menggunakan helikopter
Selanjutnya, mereka diterbangkan ke arah tenggara, menuju sebuah rumah sakit di Thursday Island, Negara Bagian Queensland

BACA JUGA: Gas Mengalir, UE Deadline Rusia Tiga Hari



”Teridentifikasinya dua pria ini benar-benar sebuah peristiwa yang luar biasaApalagi, keduanya sudah terapung selama 25 hari di lautan yang sangat luas,” terang Juru Bicara Australian Maritime Safety Authority (AMSA), Tracey Jiggins, seperti dilansir Agence France-Presse kemarin (20/1)Biasanya, imbuh dia, patroli udara tidak pernah mengindahkan kapal kecil, lebih-lebih peti es seperti yang mereka tumpangi.

Dalam foto yang diambil patroli udara, dua pria berwajah Asia itu terlihat bertelanjang dada di dalam peti es berwarna merah mudaSaat patroli udara melintas, keduanya lantas berdiri dan melambai-lambaikan tangan di atas kotak yang biasa mereka jadikan tempat penyimpanan ikan tersebutHujan muson yang mengguyur pesisir pantai Australia beberapa hari terakhir, menjadi penyelamat mereka dari ancaman mati kehausan

Media Australia melaporkan, dua nelayan itu sanggup bertahan hidup karena mengonsumsi potongan-potongan ikan yang disimpan di peti esKendati demikian, menemukan keduanya dalam keadaan selamat, tetap menjadi keajaiban”Hujan deras disertai angin kencang menjadi tantangan berat buat keduanya,” ujar Greg Edwards, seorang operator kapal komersial di Thursday Island.

Dua nelayan Myanmar yang identitasnya masih dirahasiakan itu mengaku sedang melakukan pemancingan bersama 18 kru lainnyaMereka berasal dari Myanmar dan ThailandKapal penangkap ikan mereka yang panjangnya sembilan meter, tenggelam di Selat Torres pada 23 Desember”Karena panik, keduanya berlindung dalam peti es itu dan menyaksikan kru yang lain berjatuhan ke laut,” lanjut Jiggins mengutip kisah keduanya

Karena tidak bisa menunjukkan identitas resmi mereka, dua pria Myanmar itu dibawa ke Departemen Imigrasi”Keduanya berada di bawah pengawasan kami,” terang Sandi Logan, (hep/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Joe Biden, Bukan Sekadar Wakil Presiden


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler