BACA JUGA: Lompat dari Mobil Polisi, Dua Pengedar Narkoba Kritis
Para napi tersebut melarikan diri dengan menaiki tembok LP setinggi 6 meter menggunakan seutas tali tambang besar berpengait besiTali tambang tersebut kemudian dikaitkan ke dinding tembok, dinaiki, lalu melompat keluar melalui batang pisang tepat berada di bawah tembok tersebut
BACA JUGA: Dilarang Lewat, Sopir Truk Hajar PNS
Meski telah dilakukan pencarian oleh Petugas LP dibantu Kepolisian Resort Jayapura, namun hingga berita ini di turunkan belum ada tanda-tanda yang menunjukkan, ke 26 penjahat itu tertangkap kembali."Kejadian sekitar pukul 15.30 WIT, kami mengetahui setelah beberapa saat mereka kabur, lokasi mereka kabur tepat di belakang ruang anak, tembok sudut sebelah barat Lapas, setelah berhasil memanjat tembok mereka, kemudian melompat melalui batang pisang warga, yang berada tepat di dekat dingding tembok" Jelas Kalapas Abepura Liberti Sitinjak, MM
"Saat kejadian baik tahanan dan napi di keluarkan dari blok untuk persiapan mandi dan ibadah Sabtu, kesempatan itulah yang kemudian dimanfaatkan untuk meloloskan diri," jelas Liberti Sitinjak.
Menurut keterangan petugas jaga pada hari itu, semestinya ada tujuh orang yang menjaga namun pada hari kejadian, dari 7 orang yang harusnya berjaga, 4 orang di antaranya tidak masuk, sedang dari 4 yang tidak bertugas hari itu tiga di antaranya tanpa keterangan dan satu lainnya, ijin
BACA JUGA: Mesin Dipanasi, Ditinggal Ambil Jaket, Motor Amblas
Jadi disaat kejadian tersebut hanya ada tiga pegawai yang bertugas "coba bayangkan apa yang teerjadi jika hanya 3 petugas yang menjaga 338 napi dan tahanan" Ungkapnya.Dikatakannya pada pukul 14.00 (5/6) dirinya masih ada di ruang kerjanya, akan tetapi saat dirinya makan siang, telah mendapat laporan dari anggotanya bahwa Napi dan Tahanan telah melarikan dirisebelum lari diakuinya jumlah tahan dan narapidana yang ada saat itu di Lapas sebanyak 340 orang.
Pasca larinya Narapidana tersebut, Kalapas Abepura langsung berkoordinasi dengan Kapolresta Jayapura untuk melakukan, pencarian"Kontak langsung kita telah lakukan untuk membantu pencarian, dan mengamankan sejumlah lokasi keluar masuk Jayapura seperti Bandara, Pelabuhan, dan perbatasan." tukasnya
Penyebab kaburnya 26 napi menurut Kalapas ada dua faktor penyebab yang pertama kondisi Lapas Abepura sudah tidak layak, baik bangunan dan lokasi bangunan tersebut, sedangkan faktor kedua adalah kedisplinan petugas dalam melakukan penjagaan.
"Semua sistem di Lapas ini sudah tidak berjalan, Lapas Abepura berada dalam kondisi titik nadir, coba anda pikirkan dari 7 yang seharusnya menjaga hanya ada 3 petugas saja yang hadir," ungkapnya.
Saat ini menurutnya jumlah keseluruhan petugas di Lapas Abepura sebanyak 84 orang, dan tiap harinya per regu di tugaskan 7 hingga 9 personel sipir yang berjaga
Selama satu bulan lebih dirinya memimpin di Lapas tersebut, diakuinya, penerapan aturan standar Lapas tidak berjalan dengan baik. "Harus saya akui bahwa, petugas saya masih banyak yang tidak disiplin, bahkan mabuk saat bertugas, apa yang diharapkan dari seorang pemabuk," sesalnyaYang lebih parah ada petugas yang hanya datang ke kantor bila sudah menjelang penerimaan gaji bulanan
Usai kejadian menurut keterangan Kalapas telah dilakukan pemeriksaan terhadap tiga orang pegawainya yang bertugas saat kejadianPemeriksaan akan dilanjutkan hari Senin, terhadap petugas yang tidak hadir.
Pada Minggu, siang (6/6) kembali sejumlah wartawan mendatangi Kalapas, dan isu yang santer beredar bahwa ada unsur kesengajaan atas kejadian tersebut, bahkan disinyalir adanya otak pelaku dibalik kejadian.
"Saya tidak mau menduga-duga atau berilusi, fakta bahwa sekarang, ada 26 Napi dan Tahanan yang sedang berkeliaran bebas, laporan atas kejadian telah kami sampaikan, dan saya membuka diri untuk diperiksa, akan saya beberkan semua fakta yang ada, bukannya menduga-dugakalau memang benar demikian biarlah pihak yang berwenang yang akan menanggapinya," ungkap Kalapas
Pasca kejadian kaburnya penghuni Lapas Abepura Cenderawasih Pos (JPNN Grup) mendatangi warga di belakang tembok Lapas itu, seorang ibu mengaku melihat dengan jelas para tahan dan napi tersebut, melenggang bebas sesaat turun dari tembok
"Mereka berjalan saja ke arah BTN Kamkey," sembari menunjuk arah Komplek perumahan warga ituSedang Eli Bilasano yang sempat diwawancarai mengatakan, kejadian serupa sudah sering terjadi, kalau dulu-dulu kita masih turut membantu tapi sekarang ini, menurutnya parawarga tidak terlalu menggubris karena kecewa akibat tiap penerimaan warga setempat tidak ada yang diterima.
Seorang Narapidana Hendrik Pusup yang juga sempat diwawancara mengatakan bahwa insiden tersebut banyak yang mengetahui"Semua warga binaan di sini tahu dan melihat mereka kabur," katanyaMenurut dirinya sejumlah napi dan tahan tersebut lari setelah ijin keluar semakin di perketat "Saya menduga, mereka lari karena tidak diijinkan keluar seperti untuk bekerja atau kuliah, jadi mereka stres di dalam," ungkapnya.(rik/fuz/jpnn)
Tahanan
1. Pilatus Tabuni
2. Martinus Togogli
3. Michael Tabuni
4. Yesriel Talo
5. Banus Mabel
6. Stevanus B Hubi
7. Mara Kogoya
8. Piltus Wando
9. Frangki Walilo
10Rianto Entong
11Yohanes Wenda
Narapidana
1. Yakobus Tolip
2. Jay Sakator
3. Elli Dewa
4. Amos Lali
5. Yotem Lorensus Huga
6. Hans Yemi
7. Manuel Kosai
8. Depen Tabuni
9. Benyamin Sukoi
10Eli Wenda
11Riki Muctar
12Marai Miron Watipo
13Yakob Dube
14Taro Kosai
15Lorensus
Petugas Jaga
Bachtiar Arif ,SH (Komandan Jaga)
Otto Kawana (Wakil Komandan)
Paul Korano (anggota Jaga)
Petugas Jaga yang Tidak Hadir
Simon Yawa (Anggota Jaga) Tanpa Keterangan
Maikel Kambu (tanpa keterangan)
Elias Sip Wamuar (tanpa keterangan)
Mohamad Ramadan (Sakit)(rik/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cari Katak, Jadi Korban Pembunuhan Sadis
Redaktur : Tim Redaksi