29 Orang Keracunan Makanan di Koja, Pemilik Warung Minta Maaf

Senin, 25 Oktober 2021 – 20:16 WIB
Ilustrasi - Pengurus PSI membagikan nasi kotak berisi lauk sederhana kepada warga dalam kegiatan #Ricebox. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Peristiwa keracunan makanan terjadi Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara, Minggu (24/10) kemarin.

Sebanyak 29 orang dilaporkan mengalami mual dan muntah usai menyantap nasi kotak yang dibagikan.

BACA JUGA: Gelombang Ketiga COVID-19 Diperkirakan Terjadi Awal 2022, ini Penyebabnya

Atas peristiwa tersebut pemilik warung, Lidya, meminta maaf.

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Ini murni kesalahan saya,” ujar Lidya di Jakarta, Senin (25/10).

BACA JUGA: Waspada, Gelombang Baru COVID-19 Varian Delta di Negara ini Menyebar 11 Provinsi

Lidya kemudian menuturkan sudah bekerja sama dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk menyediakan makanan untuk program 'Rice Box' sejak Agustus lalu.

Dia juga menyatakan selama ini sudah memasak seribu nasi kotak untuk program Rice Box PSI.

BACA JUGA: Ulah Oknum ASN ini Sungguh Terlalu, Pakai Modus Guna-guna, LPSK Sampai Turun Tangan

Lidya berterima kasih kepada PSI karena lewat program Rice Box, membantu usaha kulinernya bisa tetap bertahan di masa pandemi COVID-19.

Dalam kesempatan kali ini PSI juga meminta maaf atas dugaan keracunan makanan yang terjadi dan memberikan bantuan kepada 29 korban.

Menurut Ketua DPD PSI Jakarta Utara Darma Utama, pihaknya juga akan melakukan investigasi.

“Makanan siap saji itu bagian dari program Rice Box PSI yang sudah digelar sejak April 2021."

"Sampai hari ini sudah dibagikan lebih dari 300 ribu di seluruh Indonesia."

"Selama ini, sama sekali tidak ada masalah. Kejadian seperti di Kampung Beting itu adalah yang pertama kali,” ucap Darma Utama.

Program Rice Box PSI melibatkan warung-warung makanan dan UMKM kuliner sebagai penyedia atau pemasok.

“Kami sebelumnya  melakukan survei dulu ke mereka, untuk memastikan standar kesehatan. Semua dilakukan survei tanpa kecuali,” kata Darma.

Dia menambahkan, PSI telah melakukan penyelidikan internal agar kasus yang sama tidak terulang kembali.

"Kami tetap berpikir positif bahwa ini murni kelalaian semata tanpa unsur kesengajaan. Kami menunggu proses penyelidikan berlangsung," pungkas Darma.(gir/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler