3 Faktor yang Bakal Tingkatkan Penjualan Properti

Kamis, 21 Juli 2016 – 10:14 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Beberapa faktor diyakini akan meningkatkan gairah penjualan properti pada semester kedua 2016. Di antaranya gairah pengembang properti untuk memanfaatkan kebijakan tax amnesty.

Selain itu, kenaikan juga diyakini akan dipicu penurunan uang muka KPR (loan to value), serta mulai pulihnya daya beli masyarakat.

BACA JUGA: Mandiri Terbitkan Surat Berharga Hingga Rp 14 Triliun

Sekretaris Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Jatim Tritan Saputra menyatakan, gencarnya pemerintah menggarap pembangunan infrastruktur berimbas pada peningkatan daya beli.

Apalagi pemerintah memiliki program penyediaan rumah bagi kalangan menengah ke bawah. ’’Daya beli masyarakat pada level tertentu memang lemah. Karena itu, cash flow menjadi pertimbangan konsumen sebelum membeli properti,” ujarnya.

BACA JUGA: Industri Baja Masih Lesu, Tax Amnesty jadi Harapan

Diharapkan, kebijakan Bank Indonesia melonggarkan aturan loan to value meningkatkan keyakinan masyarakat untuk tetap berinvestasi pada properti saat keuangan semakin ketat.

Tritan mengakui, kebijakan pelonggaran loan to value dilakukan pengembang dengan memberikan fasilitas cicilan uang muka rumah. ”Bagi sebagian segmen masyarakat, keringanan uang muka menjadi pertimbangan saat membeli properti,” tuturnya.

BACA JUGA: BI Diprediksi Pangkas Suku Bunga Acuan

Keyakinan pertumbuhan pasar properti juga dipicu tren penjualan yang selalu lebih tinggi pada semester kedua.

’’Kini permintaan properti tidak hanya didominasi kota besar seperti Surabaya. Aktivasi dan sales property di daerah pinggiran justru lebih bergairah,’’ ungkapnya. (res/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Baik dari Pak Luhut, Tax Amnesty Mulai Bawa Angin Segar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler