3 Hari West Java Festival Akan Digelar

Kamis, 31 Oktober 2019 – 12:45 WIB
Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa, barat, Iwan Darmawan dalam gelaran JAPRI (Jabar Punya Informasi) di Gedung Sate, Kamis (31/10) (Foto: Pemprov Jabar))

jpnn.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat bakal mengadakan festival besar akhir pekan ini. Bertajuk West Java Festival, acara ini merupakan penyelenggaraan yang menjadi rangkaian peringatan ulang tahun Jabar yang ke-74.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Iwan Darmawan mengatakan, mulai 2018 Pemprov Jabar berupaya mengakselerasi setiap program bertajuk festival. Ini dilakukan agar kegiatan setiap dinas maupun gabungan dari dinas-dinas bisa sekedar seremoni tapi mendapatkan hasil yang berdampak pada perekonomian daerah.

BACA JUGA: Pimpinan Baleg Baru Tahu Banyak Kelompok Honorer K2

Acara yang diselenggarakan dari Jumat (1/11) sampai Minggu (3/11), akan menyajikan berbagai penampilan dari komunitas, band papan atas, hingga atraksi kebudayaan. "Kita manargetkan 70 persen yang datang ke festival ini adalah kalangan millennial. Maka kita siapkan konten yang memang cocok untuk mereka," ujar Iwan dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri), di Gedung Sate, Rabu (30/10).

Iman mengatakan, dengan berbagai konten yang seru dari seluruh daerah di Jabar dan berbagai kedinasan serta komunitas, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) memprediksi akan ada sekitar 25 ribu pengunjung.

BACA JUGA: Pemimpin Harus Visioner dan Berinovasi Digital

Hingga pukul 10.00 WIB (30/10), masyarakat yang sudah mendaftar melalui loket.com dan laman resmi West Java Festival sekitar 19.530. Angka ini diprediksi terus bertambah dan mencapai target yang diinginkan.

Iwan menuturkan, untuk bisa datang dan menikmati berbagai sajian yang ada di West Java Festival, masyarakat tidak harus mengeluarkan uang sepeserpun. Data yang masuk untuk mendapatkan tiket diperlukan sebagai informasi yang nantinya bisa digunakan oleh Pemprov Jabar.

BACA JUGA: Taufik Basari Sebut Kunci Penyelesaian Honorer K2

"Jadi gratis. Tapi kita sedang menghimpun data, salah satunya dari pendaftaran tiket pengunjung," papar Iwan.

Untuk menggelar festival sebesar ini, total anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp3 miliar. Pemprov Jabar mengeluarkan dana sekitar Rp1,6 triliun, sedangkan sisanya berasal dari kerja sama dengan pihak swasta.

Menurut Iwan, dana sebesar ini termasuk kecil dengan targetan perputaran perekonomian secara keseluruhan di Bandung ditaksir mencapai Rp50 miliar secara keseluruhan. Sedangkan untuk perputaran uang di acara tersebut diperkirakan Rp5 miliar.

"Kami perkirakan dari setiap orang yang ada di acara ini akan mengeluarkan uang sekitar Rp200 ribu. Jadi ini pentingnya festival di Jabar untuk mendorong kinerja ekonomi daerah," ujarnya.

Iwan menjelaskan, pembukaan West Java Festival akan diselenggarakan pada Jumat (1/11) sekitar pukul 08.00 WIB. Pembukaan acara bakal dimeriahkan dengan kegiatan pasar festival.

Kemudian pada hari kedua akan ada pembukaan acara dengan karnaval kebudayaan dari perwakilan kabupaten/kota di Jabar. Kemudian ada juga kegiatan makan ikan gratis serta minum berbagai varian kopi secara gratis pula.

"Banyak yang kita gratiskan mulai dari buah-buahan lokal , serta banyak produk dari binaan dinas yang bisa dimakan gratis setiap pengunjung," kata Iwan.

Sementara itu, Tim Ahli Jabar Juara (TAJJ) Kebudayaan Pemprov Jabar, Marintan Sirait mengatakan, Provinsi Jabar memiliki banyak kebudayaan yang layak ditampilkan di depan umum. Dalam West Java Festival, rencananya akan ada tari-tarian seperti Tari Ketuk Tilu, Tari Sri Pohaci, Tari Topeng Losari, hingga Tari Gatot Kaca.

Marintan ingin menampilkan kebudayaan ini di mana dalam beberapa tahun terakhir tarian ini dianggap tidak sesuai dengan konsep millennial. Selain ditampilkan dalam acara, pihaknya juga bakal menyelenggarakan sejumlah lokakarya yang mengangkat isu kebudayaan termasuk tari-tarian daerah yang hampir punah.

"Nah kita coba mengangkat seni tradisi dalam perspektif kekinian. Aspek tradisi bisa berkolerasi dengan anak muda sekarang," paparnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler