3 Khasiat Daging Bebek untuk Kesehatan Tubuh, Luar Biasa

Sabtu, 21 Agustus 2021 – 06:31 WIB
ilustrasi dada sesak.

jpnn.com, JAKARTA - DAGING bebek, meski sering dikaitkan dengan kandungan lemak tinggi, ternyata lebih padat nutrisi daripada yang Anda kira.

Daging bebek mengandung sebagian besar lemak tak jenuh yang sehat, tetapi masih memiliki rasa daging yang kaya.

BACA JUGA: 6 Khasiat Rutin Konsumsi Daging Bebek untuk Kesehatan Tubuh

Sebagian besar metode memasak melibatkan persiapan bebek, sehingga sebagian besar lemaknya hilang, meninggalkan kulit yang renyah dan daging tanpa lemak.

Daging bebek sangat beraroma dan padat nutrisi. Ini adalah sumber protein dan lemak sehat yang sangat baik serta zat gizi mikro termasuk selenium, zat besi, dan niasin.

BACA JUGA: Daging Bebek Beku 2,1 Ton asal Malaysia Diamankan

Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.

1. Menurunkan risiko penyakit jantung

BACA JUGA: 6 Manfaat Ajaib Tahu yang Baik untuk Kesehatan Tubuh

Tahukah Anda, sebenarnya daging bebek juga dikenal sebagai sumber asam lemak omega-3 yang juga dijumpai pada ikan?

Berkat kandungan ini, daging bebek mempunyai manfaat bagi kesehatan jantung.

Konsumsi daging bebek dan hewan unggas lainnya sebagai pengganti daging sapi yang tinggi lemak jenuh dianggap bisa menurunkan risiko penyakit jantung.

2. Meningkatkan sistem imun

Daging bebek mengandung mineral selenium yang dipercaya baik untuk sistem kekebalan tubuh.

Selenium dikenal sebagai antioksidan yang membantu turunkan stres oksidatif tubuh.

Artinya, peradangan berkurang dan sistem kekebalan meningkat.

Sementara itu, studi dari Nutrition Reviews melaporkan kekurangan selenium bisa merusak fungsi sel imun dan memperlambat respons kekebalan.

3. Memelihara kesehatan tulang

Daging bebek kaya akan kandungan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan tulang dan salah satunya yaitu kalsium.

Setiap orang perlu mendapatkan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup, terutama ketika masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa.

Kekurangan kalsium justru bisa meningkatkan risiko osteoporosis, yaitu masalah tulang yang ditandai dengan tulang rapuh dan keropos.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler