jpnn.com, JAKARTA - ASAM urat merupakan salah satu penyakit umum yang banyak menyerang siapa saja saat ini.
Asam urat biasanya terjadi karena menumpuknya purin dalam tubuh seseorang.
BACA JUGA: 5 Ramuan Alami yang Bisa Mengendalikan Kadar Asam Urat Tinggi
Jika asam urat kambuh, penderitanya bisa merasakan nyeri sendi yang luar biasa.
Penumpukan purin ini menyebabkan kristal seperti jarum terbentuk di sendi Anda dan jaringan di sekitarnya, menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kemerahan.
BACA JUGA: Waspada, 3 Obat Jantung Ini Justru Bisa Meningkatkan Kadar Kolesterol
Sebelum perawatan jangka panjang, dokter Anda kemungkinan akan meresepkan obat antiinflamasi atau steroid dosis tinggi.
Perawatan lini pertama ini mengurangi rasa sakit dan peradangan.
BACA JUGA: Waspada, 5 Makanan Nikmat Ini Ternyata Bisa Memicu Timbulnya Asam Urat
Obat ini bisa digunakan dalam kombinasi satu sama lain atau dengan obat jangka panjang.
Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Healthline.
1. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
Obat ini tersedia tanpa resep sebagai obat ibuprofen (Motrin, Advil) dan naproxen (Aleve).
Obat ini juga tersedia dengan resep sebagai obat celecoxib (Celebrex) dan indometasin (Indocin).
2. Colchicine (Colcrys, Mitigare)
Obat pereda nyeri sendi ini bisa menghentikan serangan asam urat pada tanda pertama serangan.
Dosis rendah obat bisa ditoleransi dengan baik, tetapi dosis yang lebih tinggi bisa menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, dan diare.
3. Kortikosteroid
Prednison adalah kortikosteroid yang paling sering diresepkan.
Prednison bisa diminum atau disuntikkan ke sendi yang terkena untuk menghilangkan rasa sakit dan peradangan.
Obat ini juga bisa disuntikkan ke otot ketika beberapa sendi terpengaruh.
Kortikosteroid biasanya diberikan kepada orang yang tidak bisa mentoleransi NSAID atau colchicine.
Sementara perawatan jangka pendek bekerja untuk menghentikan serangan asam urat, perawatan jangka panjang digunakan untuk mengurangi kadar asam urat dalam darah.
Obat-obatan ini hanya diresepkan setelah tes darah memastikan Anda menderita hiperurisemia atau kadar asam urat yang tinggi.
Pilihan pengobatan jangka panjang meliputi:
-Allopurinol (Lopurin dan Zyloprim)
Ini adalah obat yang paling sering diresepkan untuk menurunkan kadar asam urat.
Mungkin perlu beberapa minggu untuk mendapatkan efek penuh, jadi asam urat Anda bisa saja kambuh selama waktu itu.
-Febuxostat (Uloric)
Obat oral ini memblokir enzim yang memecah purin menjadi asam urat.
Ini mencegah tubuh Anda membuat asam urat. Febuxostat diproses terutama oleh hati dan aman untuk penderita penyakit ginjal.
-Probenecid (Benemid dan Probalan)
Obat ini sebagian besar diresepkan untuk orang yang ginjalnya tidak mengeluarkan asam urat dengan benar.
Ini membantu ginjal meningkatkan ekskresi yang membuat kadar asam urat Anda menjadi stabil. Obat ini tidak dianjurkan untuk orang dengan penyakit ginjal.
-Lesinurad (Zurampic)
Obat oral ini disetujui oleh Food and Drug Administration pada tahun 2015.
Obat ini digunakan pada orang yang allopurinol atau febuxostatnya tidak cukup mengurangi kadar urat.
Lesinurad juga selalu digunakan dengan salah satu dari dua obat tersebut.
Ini adalah pengobatan baru yang menjanjikan untuk orang yang kesulitan mengendalikan gejala asam urat mereka. Namun, itu datang dengan risiko gagal ginjal.
-Pegloticase (Krystexxa)
Obat ini adalah enzim yang mengubah asam urat menjadi senyawa lain yang lebih aman, yang disebut allantoin. Ini diberikan sebagai infus intravena (IV) setiap dua minggu.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany