jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Safari menjelaskan terkait tiga orang meninggal dunia setelah menerima vaksin AstraZeneca.
Dia meyakini ketiga kasus tersebut tidak berkaitan secara langsung dengan vaksin AstraZeneca.
BACA JUGA: Soal Gelombang Panas, Begini Kata BMKG, Mohon Disimak!
Kasus pertama adalah meninggalnya Trio Fauqi Firdaus (22) sehari setelah menerima vaksin AstraZeneca di Gelora Bung Karno.
Setelah divaksin, kata Hindra, Trio menolak dibawa ke rumah sakit saat suhu tubuhnya 39 derajat celsius, kemudian dia meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit keesokan harinya.
BACA JUGA: Diduga Data Pribadi 279 Juta WNI Bocor, Begini Keterangan Kemenkominfo
"Death on arrival. Enggak ada data, datang udah meninggal," kata Hindra dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (20/5).
Penerima vaksin yang kedua adalah lansia berusia 60 tahun yang bekerja sebagai tukang ojek.
BACA JUGA: Biofarma Distribusikan 37 Juta Dosis Vaksin, Targetkan 12 Juta Bahan Baku Lagi
Menurut Hindra, lansia tersebut meninggal akibat radang paru-paru.
"Dia datang ke tempat vaksin, dia enggak bilang kalau dia sesak. Besoknya sesak, diperiksa puskesmas, dari pemeriksaan ini radang paru jadi akhirnya meninggal," tutur Hindra.
Kemudian, kasus terakhir terjadi pada seorang warga ambon berusia 45 tahun yang terinfeksi Covid-19.
"Covid-19 warga Ambon tersebut berat akhirnya meninggal akhirnya karena Covid-19," ucapnya.
Hindra juga mengatakan uji sterilisasi yang dilakukan pada batch tertentu untuk kasus di Jakarta, bukan untuk mencari penyebab kematian.
"Bukan batch menyebabkan kematian untuk membuktikan sterilisasi," ujar Hindra. (mcr9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pakar Imunisasi Sebut Vaksin AstraZeneca Aman Digunakan
Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih