jpnn.com, SURABAYA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. KH Haedar Nashir menyampaikan untuk para calon presiden atau Capres 2024 yang nanti terpilih memimpin Indonesia.
Menurut Haedar, siapa pun yang terpilih harus punya visi pengembangan manusia yang progresif.
BACA JUGA: Pernyataan PP Muhammadiyah soal Peristiwa Penembakan di Kantor MUI
"Kemudian yang kedua harus punya visi mengelola tanah air kita yang kaya ini agar tidak dikuasai segelintir pihak, tetapi untuk hajat hidup orang banyak atau ada keadilan sosial," ujar dia di Surabaya, Selasa (2/5).
Ketiga, potensi sosial atau modal sosial berupa persatuan harus diintegrasikan terus menerus.
BACA JUGA: Jangan Gunakan Simbol Muhammadiyah untuk Mendukung Capres Tertentu
Oleh karena itu, pemimpin yang nanti terpilih harus bisa berada lintas batas di atas golongan, organisasi dan sebagainya.
"Terlebih setelah terpilih, baik di DPR maupun di eksekutif. Begitu dia terpilih maka harus menjadi pemimpin seluruh rakyat Indonesia," ujar Haedar.
BACA JUGA: Pelaku Penembakan Mengaku Nabi, Berikut Isi Surat Lengkap untuk Ketum MUI
Namun, Haedar Nashir menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak terlibat politik praktis dengan mendukung salah satu capres.
"Garis Muhammadiyah berdasar pada khitah, yakni Muhammadiyah tidak terlibat pada proses politik praktis. Maka harus menjadi acuan," ucap Haedar.
Dia menyebut Muhammadiyah memberi kebebasan kepada anggotanya sebagai warga negara untuk terlibat, bahkan harus memilih pada pemilihan umum (pemilu) yang akan datang.
Walakin, Haedar mewanti-wanti bahwa soal dukung mendukung itu sudah urusan pribadi, dan sama seperti imbauan dari anggota PP yang lain, jangan membawa nama, simbol, dan tidak mengatasnamakan organisasi.
"Insyaallah warga Muhammadiyah paham," kata Haedar Nashir.(antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam