3 Tahun Sembunyi, Kedua Kaki Pembunuh Sadis Ini Didor

Kamis, 23 Maret 2017 – 00:52 WIB
Polisi memborgol pelaku kriminal. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, LAMPUNG - M. Nasir, 42, warga Bandingagung, Talangpadang, Tanggamus, Lampung, kabur dan bersembunyi di Bogor, Jawa Barat, setelah menghabisi nyawa rekannya, Bambang Irawan, tiga tahun lalu.

Namun, pelarian Nasir berakhir, Selasa (14/3). Dia ditangkap anggota Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308 Polresta Bandarlampung. Dalam penangkapan tersebut, kedua kakinya ditembak.

BACA JUGA: Dua Pembunuh SPG Matahari Itu Tak Sesali Perbuatannya

Pembunuhan itu terjadi di warung Bambang di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Panjang Utara, Kamis (27/11/2014) silam. Nasir menghantam rekan sekolahnya di Talangpadang itu dengan cobek dan batu ulekan.

Awalnya Nasir datang dari Bogor dan hendak menawarkan sampel buah yang dijualnya. Dia memang sudah lama berada di daerah itu dan bekerja sebagai penjual buah.

BACA JUGA: OMG, Ibu dan Putrinya Dibunuh secara Sadis di Sawah

Lantaran kemalaman, dia berencana menginap di tempat Bambang, teman semasa SMP. ’’Waktu itu saya sedang tidur. Saya terbangun karena kaget. Ternyata celana saya sudah terbuka,” kata Nasir di Mapolresta Bandarlampung kemarin (22/3).

Saat itu, terus Nasir, Bambang sedang melecehkannya. Spontan, Nasir menendang Bambang hingga terjatuh.

BACA JUGA: Kemenkop Bubarkan Ribuan Koperasi di Lampung

’’Waktu itu dia (Bambang) semakin menjadi. Lalu saya ambil batu ulekan dan saya pukul ke muka kiri Bambang. Tapi dia tetap melawan,” sebut dia.

Dari sini, Nasir meraih cobek yang ada di dekatnya dan dihantamkan ke kepala Bambang sebanyak tujuh kali. Lelaki itu tewas.

Melihat kawan lamanya sudah tidak bernyawa, Nasir kabur. ”Saya bingung. Menyerahkan diri atau kabur. Karena juga takut, pagi-pagi balik lagi ke Bogor,” sebut dia.

Selama bersembunyi, dia baru sekali pulang ke Talangpadang untuk menemui keluarganya. Dia sempat diberitahu sang istri bahwa Bambang tewas.

’’Waktu itu saya diam saja dan bilang nggak tahu. Bahkan sampai saya ditangkap polisi karena membunuh (Bambang), istri saya juga belum tahu,” ujarnya.

Sementara Kapolresta Bandarlampung Kombes Murbani Budi Pitono mengatakan, Nasir melakukan pembunuhan lantaran dilecehkan.

”Motif pembunuhan yang dilakukan tersangka bukan karena dendam. Karena membela diri, lantaran telah dilecehkan,” kata Murbani dalam ekspose di Mapolresta Bandarlampung kemarin.

Pembunuhan itu terungkap setelah keluarga Bambang curiga lantaran warung tidak dibuka. Lantas warung didobrak dan Bambang ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kepala luka parah.

Di dekat mayatnya, ditemukan cobek dan ulekan. Kedua benda itu diduga digunakan pelaku untuk menghabisi Bambang.

Murbani melanjutkan, dalam penangkapan tersebut Nasir dihadiahi timah panas pada kedua kakinya. (nca/c1/ais)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikira Boneka, Ternyata Mayat Perempuan Tanpa Busana


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler